Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netizen Nyinyir, Rina Nose: Kepada Para Pembenci, Boleh Saya Bertanya?

Kompas.com - 01/10/2019, 07:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara Rina Nose baru-baru ini menanggapi para komentar nyinyir netizen atau warganet di Instagram pribadinya, @rinanose16.

Rina mengunggah foto tangkapan layar komentar pedas netizen kepadanya.

"Kepada para pembenci, bolehkah saya bertanya.. dari mana kalian yang selalu menghujat itu mendapat pelajaran-pelajaran dan latihan untuk membenci orang lain yg berbeda? Untuk tidak saling menghargai terhadap individu lainnya," tulis Rina, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

RIna juga mempertanyakan dari mana para netizen tersebut belajar menghakimi orang lain.

"Siapa yang mengajari anda-anda untuk menghakimi dan menilai orang lain yg berbeda dengan kalian itu salah jalan?" lanjutnya.

Baca juga: Cara Jitu Rina Nose Balas Warganet yang Usik Kehidupan Pribadinya

Rina mengaku khawatir dengan kualitas moral dan mental seseorang yang bisa berbuat sesuka hati ke arah negatif.

"Hanya orang bermoral rendah yang akan melakukan perbuatan buruk jika memungkinkan dan memiliki kesempatan. Dia hanya baik jika diawasi ancaman dan hukuman," kata Rina.

Kritik netizen maupun para haters kepada Rina antara lain soal cara berpakaian. Ada yang mengingatkan dan mendoakan, namun dibumbui kata-kata atau kalimat negatif.

"Mengapa kita begitu bernafsu mengingatkan orang lain pada kebaikan, sedangkan manusia sendiri sudah terlahir dengan naluri kebaikan?" kata Rina.

Dari tangkapan layar di Instagram, Rina pun sebelumnya aktif membalas komentar pedas netizen tersebut.

"Kebaikan tetaplah kebaikan dimanapun tempatnya dan apapun bentuknya! Jika kita melihat kebaikan hanya dari satu sudut pandang yang kita anggap paling benar, maka kita tidak akan bisa melihat kebaikan-kebaikan yang lainnya. Selamat berpikir.." tutupnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Kepada para pembenci, bolehkah saya bertanya.. dari mana kalian yang selalu menghujat itu mendapat pelajaran-pelajaran dan latihan untuk membenci orang lain yg berbeda? Untuk tidak saling menghargai terhadap individu lainnya. Siapa yang mengajari anda-anda untuk menghakimi dan menilai orang lain yg berbeda dengan kalian itu salah jalan? . Apakah dalam konsep berpikir anda KEBEBASAN itu artinya berbuat sesuka hati, tanpa batas, berbuat seenaknya dan hanya melulu bermuara pada hal-hal buruk? berbuat sesuka hati yang jahat dan negatif dan membahayakan perikehidupan? Tunggu dulu!! Jika betul begitu, saya sangat-sangat prihatin dengan kualitas moral dan mental anda! . Hanya orang bermoral rendah yang akan melakukan perbuatan buruk jika memungkinkan dan memiliki kesempatan. Dia hanya baik jika diawasi ancaman dan hukuman. Pemikiran yang luhur tidak memiliki konsep kejahatan! Semua yang buruk dieliminasi oleh kecerdasan moral dan spiritual untuk memilih yang baik dan ideal. Semua atas dasar KESADARAN. . Tujuan cerdas adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual. Bukan untuk sebuah penghargaan. . Mengapa kita begitu bernafsu mengingatkan orang lain pada kebaikan, sedangkan manusia sendiri sudah terlahir dengan naluri kebaikan? . Kebaikan tetaplah kebaikan dimanapun tempatnya dan apapun bentuknya! Jika kita melihat kebaikan hanya dari satu sudut pandang yang kita anggap paling benar, maka kita tidak akan bisa melihat kebaikan-kebaikan yang lainnya. . Selamat berpikir..

Sebuah kiriman dibagikan oleh Rina Nose (@rinanose16) pada 28 Sep 2019 jam 8:29 PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com