Cerita Marion Jola Disebut Ayahnya Idap Penyakit MPO, Apa Itu?

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Marion Rambu Jola Pedy atau lebih dikenal dengan nama Marion Jola menceritakan pengalaman-pengalaman masa kecilnya yang tak menyenangkan.

Dara yang kerap disapa Lala ini bahkan mengaku pernah disebut mengidap penyakit MPO oleh ayahnya sendiri.

Hal ini diungkapkan pelantun lagu "Jangan" ini dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube pribadi Merry Riana pada Sabtu (12/10/2019).

"Papa dulu julukin aku penyakitan. Dia bilang penyakitnya MPO, minta perhatian orang," ujar Marion dalam video tersebut.

Menurut Marion, saat itu sang ayah menilainya terlalu ingin diperhatikan orang lain.

Kedua orangtuanya khawatir sikap Marion saat itu justru akan berdampak buruk.

Baca juga: Sibuk Menyanyi, Marion Jola Ungkap Keinginan Kuliah

"Ke pernikahan orang nih. Papa sama Mama enggak kenal siapa yang nikah. Cuma karena undangannya Oma sama Opa. Jadi kita pergi sekeluarga. Udah di nikahan ilang aja Lalanya udah duduk di pelaminan samping pengantin," kata Marion.

"Terus suka kalau ada tamu di rumah suka lenggak-lenggok, tebar pesona, dari kecil," lanjut finalis Indonesian Idol musim 9 itu.

Ia menyebut, keinginan menjadi pribadi yang menonjol itu juga ia rasakan saat berada di sekolah.

Baca juga: Curhat Marion Jola soal Netizen Julid hingga Bikin Nangis

Marion berkisah, di sekolah ia selalu ingin menjadi yang nomor satu. Setiap guru bertanya kepada siswa, ia selalu mengacungkan jari meski saat itu ia tak tahu jawabannya.

"Misalnya ditanya aku yang mau jawab. Intinya aku, mau tahu atau enggak jawabannya, ya aku suka sok tahu. Atau misalnya disuruh mewakili sekolah maunya aku gitu, pokoknya semua aku. Mau yang kelihatan, yang nomor 1," papar Marion.

Tak hanya itu, di sekolah ia kerap berpenampilan berbeda dengan siswa lain. Marion mengaku kerap menggunakan pita-pita besar agar menarik perhatian orang.

Ternyata kekhawatiran orangtua Marion benar-benar terjadi.

Baca juga: Perjalanan Karier Marion Jola, dari Ajang Pencarian Bakat hingga Album Perdana

Keinginan Marion untuk serba menonjol ternyata membuatnya sering dibuli. Ia pun akhirnya tak memiliki banyak teman di sekolah.

Menurut Marion, bulian itu berlangsung hingga ia dewasa.