Dalam jagat ini, mereka harus berkomunikasi dalam bahasa Newspeak untuk mengeliminasi cara berpikir yang kritis.
Jika sampai ada yang berani berpikir tak seragam, apalagi memberontak, mereka akan dikirim ke kamar 101 untuk menghadapi siksaan luar biasa.
Jagat Orwell beserta isinya, terminologi dan tokoh-tokohnya adalah sebuah sebuah dystopia yang sesungguhnya nyata.
Angka 1984 bukanlah sebuah angka ramalan, melainkan angka yang berlaku sepanjang masa, karena seperti yang diutarakan Robertus Robet dalam podcast " Coming Home with Leila Chudori" yang tayang Rabu pekan ini, betapapun kita mengupayakan demokrasi, justru karakternya untuk "membuka" dan "merangkul" apa pun termasuk elemen yang akan membunuhnya, membuatnya menjadi rapuh.
Pembahasan novel "Nineteen Eighty-Four" karya George Orwell ini bisa didengarkan di Spotify.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan