Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
A Kurniawan Ulung
Dosen

Dosen program studi Hubungan Internasional di Universitas Satya Negara Indonesia

Menikmati K-Drama dan Memahami Diplomasi Budaya Korea Selatan

Kompas.com - 20/03/2021, 20:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menurut Suray Agung Nugroho, dosen Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), kesuksesan Jurassic Park, film karya Steven Spielberg pada tahun 1993, konon menginspirasi Presiden Kim Young-sam untuk menjadikan budaya sebagai sumber penghasian negara.

Jurassic Park hanya menghabiskan dana sebesar 63 juta dollar untuk proses produksinya, tetapi mampu mendatangkan pendapatan sebesar 914 juta dollar.

Presiden Kim Young-sam kemudian berinvestasi besar-besaran dalam dunia hiburan.

Upayanya membuahkan hasil. Drama What is Love? berhasil memikat 150 juta penonton di China pada 1997 dan menjadi drakor pertama yang sukses di luar negeri. Sejak saat itu, muncul istilah Gelombang Korea (Korean Wave) atau dalam bahasa Korea disebut Hallyu.

Pada era 2000-an, kemajuan teknologi dan pertumbuhan layanan video daring membuat K-Drama semakin mendunia dan popularitasnya semakin meroket di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Diplomasi Budaya Indonesia dan Korea

Di dalam bukunya, Identitas dan Kenikmatan, dosen Universitas Nasional Australia (ANU) Ariel Heryanto menjelaskan, drama TV dari Asia Timur tidak semata-mata mempromosikan gaya hidup tertentu, tetapi juga menggambarkan ketekunan dan kegigihan tokoh perempuan yang memimpikan kemerdekaan ekonomi dan kesetaraan gender.

Drama TV Asia Timur mengajak penonton mengikuti perjuangan yang panjang, rumit dan melelahkan dari tokoh perempuan yang bertekad memenangkan berbagai pertempuran kehidupan di tengah sistem masyarakat yang patriarkal.

Hal itulah yang mungkin membuat K-Drama disukai. Walakin, banyak orang mungkin belum tahu bahwa produk budaya Korea ikut membantu masyarakat Indonesia melewati masa-masa sulit.

Pada tahun 2004, misalnya, drama Something Happened in Bali ikut membantu memulihkan industri pariwisata Indonesia pascatragedi Bom Bali I dan II .

Drama yang dibintangi oleh Jo In-sung dan So Ji-sub itu berhasil memulihkan minat wisatawan mancanegara untuk kembali berkunjung ke pulau dewata.

Popularitas K-Drama dan K-Pop di Indonesia meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari bahasa Korea. Penyanyi Rossa bahkan menyanyikan lagunya, Hati Yang Kau Sakiti, dalam bahasa Korea.

Sebaliknya, semakin banyak orang Korea yang juga belajar bahasa Indonesia dan kemudian mempelajari budaya Indonesia. Lee Jungpyo, profesor musik dari Institut Seni Seoul, misalnya, menyanyikan lagu Bengawan Solo milik Gesang dalam bahasa Korea dan menunggah video cover lagunya di YouTube pada tahun 2018.

Penyanyi Kim Ryewook, anggota grup Super Junior, juga belajar bahasa Indonesia dan baru-baru ini, menunjukkan kepiawaiannya dalam berbahasa Indonesia dengan menyanyikan lagu Terlanjur Mencinta milik Tiara Andini dalam bahasa Indonesia.

Semakin tingginya minat masyarakat Korea untuk belajar bahasa Indonesia dan semakin tingginya minat masyarakat Indonesia untuk belajar Korea mencerminkan persaudaraan yang kuat antara kedua negara karena orang tidak mungkin mau belajar bahasa jika tidak merasakan ikatan emosionalnya.

Berbagai festival kuliner yang diadakan di kedua negara dan berbagai kesamaan kebiasaan, seperti sama-sama makan nasi putih tiga kali sehari, juga berkontribusi dalam menghangatkan jalinan persaudaraan antara kedua bangsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com