Penyelenggara Bantah DWP Pindah ke Bali karena Hindari Protes

JAKARTA, KOMPAS.com - Brand Manager Ismaya Live Sarah Deshita membantah bahwa pindahnya penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP) dari Jakarta ke Bali tahun ini tak ada kaitannya dengan protes dari sekelompok massa.

Sebagai informasi, tahun lalu, DWP didatangi sekelompok massa yang tak terima festival musik dance itu berlangsung di ibu kota.

"Bukan (karena protes). Sempat ada berita simpang siur (DWP) pindah karena takut atau apa," kata Sarah dalam konferensi pers di Blowfish, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018),

Sarah menjelaskan pihaknya sudah sejak tahun lalu terpikir untuk menggelar DWP di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali. Namun, ketika itu ada pembangunan patung GWK yang masih berlangsung.

"Alhamdulillah tahun ini dicek tanggalnya bisa nih, 7, 8, 9 Desember. Alhamdulillah sekarang kayak dapat bantuan aja dari semesta, patung GWK udah jadi di tanggal yang kami memang harap DWP ada. Garuda menjadi salah satu yang pengen kami tonjolin," ujar Sarah.

Meski begitu ia belum dapat memberi jaminan festival musik itu tidak akan diprotes lagi. Sarah hanya meminta para calon pengunjung DWP 2018 mempercayakan masalah itu kepada penyelenggara.

"Sebenarnya tahun lalu ketika (massa) datang dan enggak mengganggu (jalannya acara), kami bisa membantu untuk membereskan. Jadi percayakan saja," ucap Sarah.

Karena DWP berulang tahun yang ke-10, DWP diberi nama DWPX. The Weeknd akan meramaikan panggung DWPX. Begitu pula artis-artis musik beken lainnya, antara lain Alesso, Armin Van Buuren, DJ Snake, Major Lazer Soundsystem, RL Grime, Porter Robinson, dan Afrojack.

Baca juga: Bukan Tanpa Alasan Djakarta Warehouse Project Pindah ke GWK