Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipe-X Ingin Jadi Tipe Berbeda

Kompas.com - 01/07/2014, 16:00 WIB

Saat Tipe-X kesulitan menembus dapur rekaman, apakah sempat frustrasi? Berapa jumlah demo lagu yang sempat dikirim ke radio dan televisi sampai kemudian bisa rekaman? Apa yang menjadi rahasia di balik kekompakan Tipe-X sehingga bisa bertahan sampai sekarang?
(Doli Supratia, Padang)

Kami tidak frustrasi. Justru hal itu memotivasi kami untuk membuat lagu lagi. Untuk jumlah lagu dikirim ke radio sekitar dua lagu.

Untuk bertahan di industri ini kami mencintai musik kami, dan mencintai band kami. Kami menganggap band ini seperti keluarga, saling membantu ketika salah satu ada yang merasa susah. Tipe-X lebih dari sekadar keluarga.

Suka duka apa yang pernah dialami Tipe-X dalam membangun karier? Apa kenangan yang terindah yang pernah dialami dalam kebersamaan? Apa kenangan yang menjengkelkan, tetapi toh berkesan bagi kebersamaan kalian?
(Lauren Simanjuntak, Pematang Siantar, Sumatera Utara)

Kenangan terindah saat kami tetap bertahan pada saat semua orang menganggap musik ska sudah hilang. Pengalaman yang menjengkelkan saat ada kesalahan di atas panggung. Kesalahan itu membuat kami semakin terus belajar.

Mengapa nama band yang tadinya bernama Headmaster diubah menjadi Tipe-X ? Apakah nama Tipe-X tersebut mempunyai makna atau arti tersendiri untuk band SKA ini?
(Cindy Claudia, Jakarta Utara)

Karena kami ingin menjadi tipe yang berbeda, mengapa kami menamakan band kami Tipe-X. Buat kami Tipe X adalah 5 huruf yang membawa berkah.

Adakah rencana Tipe-X untuk memanfaatkan teknologi elektronik musik pada karya-karya Tipe-X berikutnya? Sentuhan elektronik musik pada ska tentunya akan menjadi sebuah karya yang unik.
(Jeni Rahman, Jakarta Selatan)

Dari awal kami sudah memilih genre ska, dan kami tidak mau masyarakat menilai kami band bunglon, tidak konsisten pada satu genre.

Di lagu ”Boyband”, ada beberapa bagian yang berunsur elektronik.

Band Tipe-X berdiri pada tahun 1995 dan mendapat gelar juara favorit pada Festival Musik Alternatif di Menteng, Jakarta, di tahun yang sama. Tapi kenapa baru empat tahun kemudian masuk dapur rekaman?
(Faisal Hasby,xxx@gmail.com)

Mungkin karena takdir memang yang menyuruh kami untuk berjuang selama empat tahun, sebelum masuk dapur rekaman.

Soal mengapa kami menyabet gelar tersebut, seharusnya pertanyaan ini juri yang menjawab, he-he-he. Menurut kami, kami membawakan musik yang berbeda di antara band-band festival yang lain.

Saya mengenal Tipe-X sejak SMP, saat album Mereka Tak Pernah Mengerti. Pernahkah Tipe-X merasa jenuh, kehabisan ide dan berpikir untuk bubar? Salam Xfriend
(Yadhi, Tangerang)

Rasa jenuh mungkin ada, tapi kami tidak pernah berpikir untuk bubar. Kami berkomitmen untuk terus mengusung genre ska sampai kami tidak bisa berkarya lagi.

Salah satu motivasi kami untuk terus berkarya adalah penggemar kami, Xfriends. Salam X untuk Xfriends. (SIE)

Tipe-X
Terbentuk: 1995 (dengan nama Headmaster)
Genre:  Ska
Label: Aquarius Musikindo,Pops Musik, Michelin Records, Offbeat Music Records
 
Personel:
Tresno Riadi (vokal)
Micky (bas)
Yoss (gitar)
Billy (gitar)
Ary (drum)
Anto (trombone)

Mantan Personel
Hendro (drum)
Aditya Pratama (drum)
Andi Toha (saksofon, terompet)
 
Album:
SKA Phobia (1999)
Mereka Tak Pernah Mengerti (2001)
Super Suprise (2003)
Discography Hitam Putih (2005)
A journey (2007).
Festival Perasaan (2009)
Seven (2012)
 
Prestasi:
Gelar juara favorit pada Festival Musik Alternatif di Menteng, Jakarta Pusat (1995)
 
Sumber: Litbang Kompas/DEW, diolah dari tipe-x.web.id
 
Baca selengkapnya di http://kita.kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com