Dengan pendekatan film dokumenter, Linklater membuat cerita fiktif tentang seorang anak bernama Mason (Ellar Coltrane). Sebagai pemeran Mason, Coltrane dibidik kamera sejak usia lima tahun hingga 18 tahun. Selama itu pula, Linklater ingin menggambarkan kisah keluarga Amerika yang bertumbuh dan bertahan dengan segala persoalannya.
Inilah keunikan Boyhood. Proyek jangka panjang Linklater ini tidak hanya membidik Coltrane sesuai perkembangan usia anak itu, namun juga merekam Ethan Hawke (Mason Sr, ayah Mason), Patricia Arquette (Olivia, ibu Mason), dan Lorelei Linklater (Samantha, kakak perempuan Mason). Seiring perjalanan hidup Mason, Linklater tidak mengganti para pemeran untuk menampilkan bagaimana mereka bertumbuh jadi dewasa dan tua sealamiah mungkin.
Dengan balutan cerita fiktif itu, Linklater mengolah bagaimana setiap karakter bergelut dengan persoalan cinta, pernikahan, membesarkan anak, perceraian, kegembiraan, juga kegetiran yang mewarnai hidup. Pada 2002-2013, Linklater merekam setiap detail perubahan fisik pada diri pemerannya.
Tentu saja proses itu tidak ia lakukan setiap hari, namun hanya diambil beberapa hari selama periode perubahan fisik yang diamatinya.
Dalam acara Hollywood on Set, Linklater mengatakan, keseluruhan proses pengambilan gambar hanya memakan waktu 45 hari. Namun, ia harus jeli memilih kapan shooting kembali dilakukan. Ini terkait dengan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada tubuh pemainnya.
Dalam film ini, penonton bisa melihat bagaimana Arquette yang semula langsing menjadi lebih subur seiring bertambahnya usia. Sementara Hawke tetap tampan dan ramping meski kerutan di wajahnya mulai muncul. Wajah Coltrane sendiri sejak kecil hingga dewasa ternyata tidak banyak berubah.
Fakta semacam ini membuat Boyhood menarik mengingat begitu banyak film dengan rentang waktu cerita begitu panjang harus menggunakan beberapa orang untuk memerankan satu tokoh. Dengan pemeran berbeda-beda, tidak mengherankan jika wajah tokoh yang dimunculkan bisa demikian berbeda saat ia masih kecil, remaja, hingga tua karena pemilihan pemeran (casting) yang kurang tepat.
Perubahan lain terkait waktu bisa dilihat di film ini secara alamiah, antara lain bagaimana ponsel berubah menjadi smartphone. Kemudian, permainan video Game Boy milik Mason beralih menjadi Xbox seiring perubahan zaman.
Hal-hal berbau politik juga disinggung dalam film ini. Linklater menggambarkan kebijakan politik luar negeri George Bush dan invasi Irak hingga ke pemilihan presiden Obama-McCain pada 2008 dan perkembangan politik selanjutnya.
Benang merah kehidupan
Linklater, yang pernah menggarap trilogi Before Sunrise, Before Sunset, dan Before Midnight, mengambil beberapa periode waktu untuk menjalin benang merah kehidupan Mason. Sebagai ibu yang berjuang membesarkan anak-anaknya sendirian, Olivia harus beberapa kali pindah kota untuk mencari pekerjaan lebih baik. Ayah Mason adalah pemusik yang lebih asyik berkelana daripada mengurus keluarga sehingga Olivia pun meminta cerai.
Mason kecil dibesarkan di Houston, Texas. Setiap kali punya kesempatan, ayahnya selalu mengunjungi Mason dan Samantha dan mengajaknya bermain. Linklater menggambarkan, meski jarang bertemu, hubungan ayah-anak itu sangat berkualitas dengan komunikasi dan persahabatan yang baik.
Dari Houston, Mason pindah ke San Marcos, kota kecil dekat Austin. Olivia harus lari dari Houston karena suami keduanya, Bill Welbrock, yang semula dosen Olivia, belakangan ketahuan mencandu alkohol. Saat mabuk, Welbrock sering memukul Olivia dan bersikap kasar terhadap anak-anaknya.
Di San Marcos, Olivia yang sudah lulus kuliah mengajar psikologi. Ia menjalin hubungan dengan Jim, veteran perang Irak yang selalu ingin mengontrol dan mendisiplinkan Mason dengan cara keras. Mason pun memberontak.
Sementara di kota itu, Mason yang pendiam selalu ditindas oleh teman-teman sekolahnya. Di kota itu pula, Mason yang sudah tumbuh menjadi remaja mulai jatuh cinta kepada teman sekolahnya. Samantha pun mulai berkencan dengan teman laki-lakinya. Selama berpindah-pindah kota, Mason Sr juga selalu menyempatkan diri mengunjungi anak-anaknya.
Tonggak perfilman
Kesederhanaan dan ketekunan Linklater ini ternyata membuahkan hasil. Film dengan durasi hampir tiga jam tersebut mendapat banyak pujian dari para kritikus film dunia. Mereka menyebut Boyhood sebagai tonggak perfilman karena belum pernah ada sineas yang menggunakan metode Linklater untuk memproduksi film.
Boyhood juga menang dalam ajang penghargaan Golden Globe untuk film terbaik kategori drama, sutradara terbaik, dan artis pendukung terbaik, yaitu Arquette. Dalam penghargaan Academy (Oscar), Boyhood terpilih masuk pada enam nominasi, antara lain untuk film dan sutradara terbaik serta pemeran terbaik untuk Hawke dan Arquette.
Dalam Hollywood on Set, Arquette mengatakan, ia bingung ketika dihubungi Linklater terkait proyek film Boyhood. "Saya diberi tahu apa yang harus saya lakukan untuk 12 tahun ke depan dan saya tidak tahu apa yang sedang ia bicarakan," kata Arquette.
Hawke menyatakan, Boyhood merupakan proyek seni yang digarap dengan ketekunan dan disiplin tinggi. "Film ini digarap dengan berbagai perubahan alamiah. Sesuatu yang benar-benar saya cintai dan saya rela memberikan begitu saja untuk film ini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.