Para penonton sekuel yang juga menonton film pertamanya tampaknya akan sulit untuk terpuaskan sepenuhnya.
Para penonton yang menyukai aksi tarung silat akan lebih terpuaskan, terlebih lagi dengan kehadiran Donnie Yen yang memiliki latar belakang bela diri.
Aksi "terbang-terbang" masih tetap ada dengan porsi lebih sedikit dan ada lebih banyak pertarungan langsung.
Dalam film kedua ini, sebetulnya ada upaya menciptakan benang merah dan kesamaan dengan film pertama—misalnya lewat gambar lanskap indah—tetapi dalam banyak hal kedua film tersebut terasa berada dalam jalur berbeda.
Salah satu yang hilang ialah bangunan kisah drama tentang manusia, motivasi para tokoh, dan penggalian emosi para tokoh, singkatnya kompleksitas manusia yang menjadi kekuatan pada film pendahulunya.
Pada akhirnya, menonton Sword of Destiny rasanya sebatas menonton film silat penuh aksi seru saja. (Indira Permanasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.