Misalnya, saat Arthur merencanakan penyerangan istana Vortigern bersama Bedivere.
Komedi juga muncul saat tampak sosok mantan pemain sepak bola, David Beckham, dalam adegan Arthur hendak mencabut pedang.
Muncul sebagai cameo, akting Beckham diterima secara beragam. Banyak cibiran, tetapi juga tak sepi pujian.
Yang pasti, wajah tampan dan seringainya yang diniatkan terlihat galak dan menyeramkan lewat make up justru mengundang tawa. Rambutnya tetap disisir jauh ke belakang.
Baca juga: David Beckham Senang Bisa Bermain dalam Film King Arthur
Di tangan Ritchie, semua hal itu memang memungkinkan.
Dua film garapan dia sebelumnya, yakni Sherlock Holmes (2009) dan Sherlock Holmes: A Game of Shadows (2011), seolah-olah juga mengubah karakter si detektif menjadi seorang pahlawan super yang menghapus segala sisi kisah klasiknya.
Baca juga: Naskah Sherlock Holmes 3 Mulai Digarap
Penonton juga mungkin akan membandingkan King Arthur: Legend of the Sword ini dengan serial televisi Game of Thrones yang memiliki kemiripan, yakni menampilkan kisah klasik dengan cita rasa modern.
Salah satu bintangnya pun muncul dalam film ini, Aidan Gillen.
Populer berkat karya Geoffrey of Monmouth pada abad ke-12, Historia Regum Britanniae (Riwayat Raja-raja Britania), tafsir mengenai kisah Arthur memang terus berkembang sampai saat ini.
Mulai dari yang paling mendekati hingga yang suka-suka hati, riwayat sang raja dan pedang saktinya tetap ditunggu. (FRANSISCA ROMANA NINIK)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Mei 2017, di halaman 25 dengan judul "Sisi Lain Pedang Sakti".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.