JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Hannah Al Rashid sangat menyayangkan sikap sejumlah warganet yang justru menyalahkan Via Vallen. Via mengungkap di media sosial pesan tak pantas dari seorang pemain sepakbola ternama.
"Yang paling penting kita enggak boleh victim blaming (menyalahkan korban), itu yang paling menyedihkan dari kasusnya Via Vallen," kata Hannah saat berkunjung ke Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Rabu (6/6/2018).
"Malah netizen yang menghujat dia, padahal mereka harusnya berpihak ke Via, korban," ujarnya lagi.
Reaksi mereka yang menganggap Via berlebihan mengumbar itu ke publik, menurut Hannah, menjadi bukti bahwa Indonesia punya masalah besar soal pelecehan.
Baca juga: Via Vallen Dapat Pesan Melecehkan dari Pemain Sepak Bola Terkenal
"Lebih banyak victim blaming. Lebih banyak hujatan terhadap si Via Vallen-nya, daripada kita fokus ke pelaku dan apa yang udah dia bilang ke Via," kata Hannah.
Pemain film "Jailangkung 2" ini merasa banyak yang kurang edukasi tentang makna pelecehan. Sehingga pesan tak pantas dari orang yang disebut-sebut pesepakbola pada Via dianggap hanya sebagai rayuan biasa.
Baca juga: Via Vallen Rahasiakan Nama Pesepak Bola yang Kirim Pesan Mesum
Jika hal dasar itu saja dianggap wajar dan dibiarkan, maka menurut dia, level pelecehan bisa naik ke tingkat berikutnya, yakni sentuhan. Dari hanya colek-colek hingga pemerkosaan.
"Kita harus mulai stop bercandakan itu karena kalau kita bercanda seperti itu kita jadi mewajarkan perlakuan yang enggak baik. Kita menjadikan itu sesuatu yang normal padahal itu enggak normal," ujar Hannah.
"Kita harus cut it off dari awal. Yang dialami Via itu ya itu dasarnya pelecehan seksual dan masih dianggap sebagai bercandaan," tambahnya.
Baca juga: Hannah Al Rashid Puji Via Vallen karena Berani Ungkap Pelecehan Seksual
Budaya diam
Lanjut Hannah, sebenarnya tak bisa juga sepenuhnya menyalahkan netizen yang bereaksi seperti itu. Sebab, Indonesia memang punya budaya untuk tidak membicarakan dan mengungkapkan hal ysng dianggap tabu. Salah satunya soal pelecehan.
"Netizen yang mengungkapkan itu berasal dari budaya kita. Kalau ada sesuatu yang terjadi diam aja. Ya pantas aja sih kalau masalah pelecehan dan kekerasan segitu besar di negara ini karena budaya yang menyuruh orang untuk diam dan menerima," katanya.
Baca juga: Spanduk Save Via Vallen Muncul di Laga Persib Vs PSMS
"Seharusnya kita edukasi orang soal pelecehan dan mendorong korban untuk speak up. Kalau kita terus pasif, kita diam, orang itu akan terus melakukan itu. Jadi kan betapa penting untuk kita bilang "eh itu enggak baik, itu adalah pelecehan, lu enggak berhak mengomentari atau memegang bagian tubuh saya"," ujar Hannah.