JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda penyanyi Denada, Emilia Contessa mengungkap kronologi bagaimana cucunya, Shakira Aurum, divonis menderita kanker darah atau leukemia.
Emilia mengatakan, Shakira terserang panas tinggi dan mengalami lebam pada tubuhnya usai berlibur bersama sang ayah, Jerry Aurum.
"Dua bulan lalu ya, Denada telepon saya, saya lagi di Banyuwangi disuruh ke Jakarta. Shakira ini badannya biru-biru, Denada bingung, 'Kenapa ya ma?'," tutur Emilia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/7/2018).
"Kan Shakira habis jalan-jalan sama bapaknya ke luar negeri terus pulang tuh biru-biru, terus Denada bilang ke Mas Jery, 'Kamu sih kalau jalan-jalan sama Shakira itu harus bawa stroller, kereta dorongnya. Terus dia (Jery) bilang enggak kok aku gendong dia, saya bilang ya tetep aja capek dia (Shakira)," sambungnya.
Baca juga: Momen Haru usai Putri Denada Jalani Kemoterapi Leukemia
Denada kemudian membawa Shakira ke dokter untuk diperiksa untuk mengetahui gangguan kesehatan tersebut.
"Tiba-tiba berapa hari kemudian badannya panas, ya mungkim kecapekan karena baru dari luar negeri kan. Ya udah ke dokter, bilangnya cuma virus biasa. Terus Denada konsultasi dengan beberapa dokter. Terus salah satu dokter dicek trombosit dan lain-lain," kata Emilia.
Berdasarkan saran dari rekan Dena yang berprofesi seorang dokter, Shakira lantas menjalani pemeriksaan darah.
Tak dinyana, berdasarkan hasil tes tersebut Shakira didiagnosa terkena kanker darah. Tangis Denada pun pecah seketika.
"Setelah itu diadakan pemeriksaan-pemeriksaan sampai akhirnya salah satu dokter kawannya Dena bilang, coba deh cek darah terus ternyata enggak cukup kita lanjut periksa keping darah," ujar Emilia.
"Maka dilihatlah, ternyata menurut diagnosa Shakira itu divonis kanker darah. Saya gemetar pada saat itu, saya tidak mau menunjukkan pada anak saya, tapi anak saya udah nangis," tambahnya.
Baca juga: Putri Denada Jalani Empat Kemoterapi dalam Satu Bulan
Sejak awal, Emilia sudah curiga dan meminta Shakira dibawa ke Singapura untuk berobat. Sebagai ibu, hati Emilia pun hancur melihat putrinya harus menghadapi kenyataan ini.
"Saya tidak mau menangis tapi saya shock memang, akhirnya saya bilang, 'Ayo ke Singapura, kita cek'. Hari pertama saya lihat Shakira sakit saya sudah curiga, saya udah bilang 'Ayo ke Singapura', Dena enggak mau," ucap Emilia.
"Akhirnya dia divonis dan itu langit kayak runtuh, dan saya begitu hancur hati saya melihat anak saya menangis," lanjutnya.
Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membawa Shakira berobat ke Singapura.
Lalu kami putuskan bapak ibu nya bawa Shakira ke Singapura untuk menjalani pengobatan intensive," imbuh Emilia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.