Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Denada Melawan Kanker Darah

Kompas.com - 19/07/2018, 12:00 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang,
Kistyarini

Tim Redaksi

"Dia harus minum steroid tiap hari secara oral, jadi tablet steroid. Itu efeknya adalah dia menjadi bengkak pipinya, perutnya jadi gede. Kedua, dia jadi lemah," ucap Denada.

"Kan dia suka banget nari suka joget. Dia sekarang jalan aja bisa jatuh. Bayangkan apa yang ada di kepala dia tiba-tiba dia ngerasa badannya enggak berdaya seperti itu," tambahnya sambil terisak.

Hancur

Siapa yang hatinya tak hancur ketika mengetahui buah hati mereka mengidap penyakit berbahaya. Begitu pula-lah yang Denada rasakan saat tahu putrinya harus menjalani berbagai penanganan medis pada usia semuda itu.

Apalagi melihat tubuh kecil putrinya lemah tak berdaya, hingga menyaksikan Shakira ketakutan dan kesakitan tiap kali disuntik atau diambil sumsum tulang belakangnya.

"Untuk harus melewati fase yang dilewati, tusuk (disuntik) sini tusuk sana. Ambil darah enggak bisa, tusuk lagi tusuk lagi," ucap Denada.

Belum lagi hampir tiap hari Shakira diberi obat penenang agar tak merasa sakit saat kemoterapi.

"Dikasih obat tidur dia, operasi (untuk) dipasang selang yang langsung masuk ke pembuluh darah utama. Dikasih sedatif (penahan rasa sakit), dikasih anestesi general. Dan dia enggak tahu itu, ini kenapa," kata Denada sambil terisak.

"Dia dikasih obat tidur sekali seminggu (menangis). Hancur hatiku aku lihat dia seperti itu dan itu once a week. Can you believe it? Anak umur lima setengah tahun. Dikasih sedatif and I have to be there and watch that happen to my daughter," tambahnya.

Bukan cuma Denada, sang mantan suami Jerry Aurum juga tak bisa membendung kesedihannya. Ketika menjenguk anaknya di Singapura, Jerry terisak di hadapan Denada.

"Kemarin waktu dia ke sini (Singapura) dia ngeliat aku gitu terus dia samperin dia tanya 'how are you, are you okay?' Aku bilang 'we both have to be okay'. Terus dia nangis," ujar Denada.

Pujian kemudian dilontarkan Jerry untuk Denada karena sudah menjadi ibu yang baik dengan setia mendampingi anak mereka selama pengobatan. Jerry juga mengungkapkan kesedihannya.

"Dia lihat aku, dia bilang 'you're doing a great job. Aku sedih banget lihat kamu, but you're doing a great job. Aku salut banget sama kamu'. Itu hal yang lagi-lagi jadi kekuatan buat aku. Knowing that I'm doing good," kata Denada.

"Aku sering lihat Mas Jerry juga nangis enggak karuan. Aku tahulah enggak ada yang aku rasakan yang enggak dia rasakan. Buat papanya (Shakira) amat sangat berat. Apalagi dari keluarga Mas Jerry, dia cucu satu-satunya," imbuhnya.

Baca juga: Dalam Seminggu Biaya Pengobatan Putri Denada di Singapura Capai Rp 400 Juta

Iron Man dan doa

Namun, Denada sadar bahwa sebagai orangtua mereka harus kuat dan tegar untuk anak mereka. Ia dan Jerry tak boleh menunjukkan kesedihan di hadapan Shakira.

"Saat ini yang Shakira butuhkan adalah kami berdua, Jerry dan aku. Kami berdua sudah sepakat bahwa we're in this together," ujar Denada.

Karena itu, alih-alih memberitahu soal penyakit leukemia tersebut kepada Shakira, Denada memilih caran kreatif untuk mengalihkan perhatian putrinya.

Contohnya, ketika Shakira akan dioperasi untuk memasang selang ke pembuluh darah, Denada menyebut anaknya itu menjadi superhero atau pahlawan super seperti Iron Man.

"Aku bilang sama dia, 'Shakira pernah nonton Iron Man kan?', 'Pernah Ibu.' 'Shakira tahu Iron Man siapa?' 'Tahu Ibu, superhero.' Ya, Shakira mau jadi superhero, jadi mau dipasangi yang seperti di dadanya (Iron Man)," kata Denada.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau