WASHINGTON, KOMPAS.com -- Diaspora Indonesia di AS Teddy Setiawan (38) memiliki peran penting dalam film Crazy Rich Asians.
Teddy dipercaya untuk mendesain ruang-ruang yang menjadi tempat shooting film tersebut. Karyanya menambah kemegahan dan keglamoran film yang masuk box office Amerika itu.
Pada kira-kira 2016, Teddy mendapat rekomendasi dari seorang temannya untuk membaca novel Crazy Rich Asians karya penulis Singapura Kevin Kwan.
Ia ketika itu langsung jatuh cinta pada ceritanya.
Biasa bertugas membuat gambar rancangan bangunan atau ruang yang dipakai untuk tempat shooting film luar Indonesia, sebagai set designer Teddy Setiawan langsung membayangkan betapa cantik jika cerita dalam novel tersebut bisa dijadikan sebuah film.
Siapa menyangka, selang satu tahun kemudian Teddy dipercaya untuk mengangkat kemegahan dan keglamoran bangunan yang diceritakan dalam novel tersebut ke layar lebar.
Baca juga: Film Crazy Rich Asians Patahkan Citra Klise Orang-orang Asia di AS
Walaupun merasa, "Girang bukan kepalang," begitu katanya ketika dihubungi oleh VOA Indonesia, Teddy merasakan beban mental.
"Karena, ketika saya baca bukunya, saya sudah membayangkan setnya, 'Oh ini akan sangat cantik sekali apabila dijadikan sebuah film.' Tapi, dari situ pula mungkin ekspektasi pribadi ya, mungkin karena ekspektasi pribadi dan gambaran yang sudah saya punya saat membaca bukunya, di situ ada beban tersendiri saat saya dipanggil untuk mendesain set untuk filmnya," paparnya.
Film Crazy Rich Asians, yang sukses di box office Amerika, bercerita tentang liku-liku kehidupan keluarga kaya raya di Singapura. Film ini berlatar tempat AS dan Singapura.
Baca juga: 5 Info Menarik tentang Film Crazy Rich Asians yang Populer
Selama kurang lebih tiga bulan, Teddy dan set designer lain yang berasal dari Kanada, Kyle White, bekerja langsung dengan production designer Nelson Coates dan tim untuk membangun setiap ruang yang sangat identik dengan budaya Asia, secara detail.
Tantangannya? Hampir seluruh proses shooting dilakukan di Malaysia.
"Betul, untuk semua rumahnya, dari mulai Tyersall Park (rumah keluarga Young) itu kami shoot di Malaysia, juga kami ubah," tutur lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung ini.
"Jadi, itu adalah guest house, semacam wisma kenegaraan Malaysia yang telah lama kosong dan tidak terawat, lalu kami renovasi dan kami perbaiki sampai jadi seperti di film," lanjutnya.
"Itu di-handle oleh kami berdua, saya dan Kyle, set designer dari Kanada. Lalu Kyle menangani set bachelor party. Kebetulan saya kebagian untuk pesta pernikahannya yang di Singapura, di gereja maupun yang di Gardens by the Bay," tuturnya pula.
Baca juga: Ditolak, Sutradara Crazy Rich Asians Bujuk Coldplay Lewat Surat
Tantangan yang dihadapi oleh Teddy tidak berhenti di situ.
Beberapa adegan yang menceritakan dua tokoh utama dalam film ini, yaitu Nick Young dan Rachel Chu, dengan set tempat di New York City, juga harus ia pindahkan ke Malaysia.