Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Anwar Pernah Tolak Uang Miliaran Rupiah dari Seorang Investor Film

Kompas.com - 20/09/2018, 16:29 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar mengaku pernah menolak uang miliaran rupiah yang disodorkan seorang investor film.

Bagi Joko dan rekan kerjanya produser Tia Hasibuan dari Lo-Fi Flicks, memproduksi sebuah layar lebar tidak melulu bicara besaran duit yang diinvestasikan.

"Kami cari investor bukan cuma buat cari duit, tapi kami juga cari support system," kata Tia dalam kesempatan makan siang bersama yang diadakan Base Entertainment di Basic Instinct Culinary, Lot 22 Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2018).

Baca juga: Joko Anwar Stimulasi Otaknya dengan Nonton di Bioskop

Joko mengatakan bahwa investor bersangkutan ingin segera capai kesepakatan, sementara dia sendiri tak bisa mengiyakan karena bukan seperti itu cara kerja sama yang diharapkan.

"Ada orang yang mau ngasih duit, ya miliaran. Maksudnya (biaya produksi) satu film itu antara 3,5-5 miliar. Dia bilang 'Ayo salaman dulu tanda deal', gue bilang 'Entar dulu, gue selesaikan dulu skenarionya baru lu baca'," ujar Joko.

Joko dan Tia sudah memaklumi tipikal investor semacam ini. Namun, Tia mengingatkan bahwa film diproduksi bersama, bukan sesuatu yang sifatnya jual putus.

"Tapi ada juga investor yang tipenya, 'Udah ini gue kasih duit, nanti gue tinggal dikasih report-nya. Nah kami enggak mau yang kayak gitu, kami mau cari investor yang kerjainnya bareng, 'Lu dapat something dari kami dan kami dapat something dari kalian selain uang ya', ya ada transfer ilmu juga di situ," ujar Tia, wanita yang pernah memproduseri film A Copy of My Mind (2015).

"Ada satu hari kami meeting sama investor, kebetulan besoknya dia mau ke luar negeri. Terus dia yang, 'Ya udah deh sebelum berangkat kita lock dulu, kita salaman dulu', 'Ya enggak mau, orang script-nya belum jadi, jadi dulu terus baca dulu'," lanjutnya.

Baca juga: Joko Anwar Abadikan Tiga Judul Film Ini sebagai Tato di Tubuhnya

Tak jarang Joko menggali maksud dan tujuan calon investornya. Joko mengaku penasaran mengapa mereka begitu yakin menginvestasikan uangnya untuk produksi film.

"Kadang kami interview lagi. Ini enggak jarang loh, ketemu, meeting. Ini (tujuan produksi film) buat apa dulu, kalau tujuannya buat gini gini gini enggak bisa," kata Joko.

Baik Joko dan Tia sama-sama mengharapkan kerja sama yang mereka jalin dengan para investor bisa berjalan dengan baik sehingga bisa menghindari hal-hal yang tak diinginkan di kemudian hari.

"Kami soalnya enggak mau orang beli kucing dalam karung. Jangan sampai sudah sign contract terus malah berantem belakangan," kata Tia menekankan.

"Tahu enggak itu namanya apa? Integritas," ucap Joko menimpali.

Namun, lain cerita ketika Base Entertainment yang didirikan Shanty Harmayn datang bersama Ivanhoe Pictures dari Los Angeles yang memproduksi film Crazy Rich Asians, CJ Entertainment dari Korea Selatan, dan Rapi Films yang memproduksi Pengabdi Setan menyodori proposal
kerja sama pendanaan kepada Joko. Pria yang pernah menjadi jurnalis disalah satu media ternama itu mengaku mantap untuk menandatangani kontrak.

Bagi Joko, kendati Base Entertainment adalah pemain baru, namun studio film ini diisi wajah lama karena merupakan gabungan dari tiga perusahaan film; Salto Films yang didirikan Shanty Harmayn (produser Garuda di Dadaku, Sang Penari), Million Pictures yang memproduksi Negeri 5 Menara dan Kawi Content yang berbasis di Singapura (didirikan Tanya Yuson).

"Mereka tahu alat, mereka tahu bisnis, mereka tahu film itu sendiri baik secara estetis, secara teknis," kata Joko.

Proyek pertama Base Entertainment adalah slate atau tiga rangkaian film karya Joko Anwar, yakni Impetigore, Ghost in the Cell, dan The Vow.

Film Impetigore akan memulai kegiatan shooting pada Februari 2019, diikuti oleh dua film lainnya setiap tahun berikutnya. Ketiga film ini disutradarai oleh Joko dan skenarionya ditulis dia sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau