Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Menonton, Ketahui Dulu Enam Hal tentang Film Yowis Ben 2

Kompas.com - 14/03/2019, 14:16 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Ati Kamil

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Keberhasilan telah dicetak oleh film Yowis Ben, yang mengusung dialog bahasa Jawa. Film garapan bersama dua sutradara, Fajar Nugros dan Bayu Skak, itu berhasil meraup 935.622 penonton ketika dirilis pada 2018.

Tahun ini, 2019, rumah produksi Starvision Plus merilis sekuelnya. Film Yowis Ben 2 diputar di bioskop-bioskop dalam negeri mulai Kamis ini (14/3/2019).

Berikut adalah rangkuman singkat Kompas.com tentang film baru tersebut:

1. Lintas budaya
Shooting film Yowis Ben pertama telah dilangsungkan di Malang, Jawa Timur. Hampir semua dialog menggunakan bahasa Jawa.

Untuk film keduanya, yang menjadikan Bandung tempat shooting, Fajar dan Bayu menyuguhkan nuansa berbeda. Bayu menyebut film ini merupakan film lintas budaya.

"Ini menarik juga, Yowis Ben pertama kan kami pakai bahasa Jawa. Nah, Bandung kan Sunda, jadi ketemu (Jawa dan Sunda). Nanti ada cross culture-nya. Jadi, bahasanya kan kami gunakan bahada daerah," kata Bayu.

Baca juga: Film Yowis Ben 2 Bakal Lebih Drama

2. Lebih berdrama
Film Yowis Ben pertana dominan pada unsur komedi. Untuk film sekuelnya, menurut Bayu, ceritanya lebih berdrama.

"Nah, yang kedua ini kami dituntut untuk komedinya kena, dramanya kena. So far dramanya kena banget," ujar Bayu.

Baca juga: Bayu Skak Belum Percaya Diri Garap Yowis Ben 2 Sendirian

3. Bayu Skak belum percaya diri
Bayu lagi-lagi menggandeng Fajar sebagai rekan duetnya di bangku sutradara. Ia mengaku belum percaya diri untuk duduk sendiri sebagai pengarah film.

Bayu mengaku belum merasa cakap dalam mengarahkan para pemain. Ia masih butuh bimbingan Fajar meskipun dirinya yang menulis skenario film tersebut.

Bahkan, bila ada film ketiga, Bayu mengaku akan tetap meminta Fajar untuk mendampinginya.

Baca juga: Bayu Skak Berhati-hati Kerjakan Yowis Ben 2

4. Berhati-hati
Bayu bersama Fajar berhati-hati ketika memadukan dua bahasa yang berbeda, yakni bahasa Jawa dan bahasa Sunda, dalam film Yowis Ben 2.

Beruntung, selain melalui riset panjang, Bayu juga dibantu oleh pelatih akting yang merupakan orang Sunda. Hal itulah yang memudahkan Bayu, yang juga menulis skenario, dalam meramu komedi untuk film sekuel ini.

"Kita bisa lihat, Sunda dan Jawa adalah suku-suku yang dari dulu ya ada statement, (larangan) kamu jangan ini... Jadi, ya harus hati-hati," ujarnya.

Baca juga: Empat Lagu Baru untuk Yowis Ben 2

5. Empat lagu baru
Selain menjual cerita, Yowis Ben 2 juga menawarkan sejumlah lagu. Bayu mengatakan bahwa ada empat lagu baru yang ia cipta bersama salah seorang pemain lain dalam film Yowis Ben, Joshua Suherman.

Keempat lagu tersebut adalah "Gandolane Ati", "Tak Ambung", "Lagu Galau", dan "Indonesia Berjaya".

"Lagu-lagunya memang dibuat khusus untuk film. Kalau yang pertama kan filmnya dibuat menyesuaikan lagu," ucap Joshua.

Baca juga: Kata Yowis Ben tentang Jadi Band Profesional di Luar Film

6. Kemungkinan jadi band profesional
Yowis Ben merupakan sebuah band dalam film yang dimainkan oleh Bayu Skak sebagai Bayu, Joshua Suherman sebagai Doni, Tutus sebagai Yayan, dan Brandon Salim sebagai Nando.

Bayu tidak menampik banyak undangan manggung sebagai Yowis Ben di luar proyek film. Bayu juga tidak menutup kemungkinan akan Yowis Ben akan menjadi band profesional.

Begitu pula dengan Joshua. Ia berujar bahwa semua bisa dilakukan jika promo film selesai.

"Kemarin sih pas banyak tawaran manggung masuk, kami keburu fokus di Yowis Ben 2. Jadi, ya enggak bisa ambil semuanya. Kami nanti, kalau film sudah selesai, baru manggung lagi," ucap Joshua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau