Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Terzalimi, Farhat Abbas Kecewa hingga Ancam Laporkan Pejabat Polisi ke Propam

Kompas.com - 07/08/2019, 09:44 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik terjadi antara Farhat Abbas yang merupakan kuasa hukum tersangka pencemaran nama baik Pablo Benua dan Rey Utami dengan pihak Polda Metro Jaya.

Awalnya, Farhat mengungkapkan kekecewaanya terhadap polisi yang menjebloskan Pablo berikut tersangka lainnya, Galih Ginanjar, ke dalam sel tikus.

Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas S Iman kemudian membenarkan Galih dan Pablo masuk ke dalam sel tikus bahkan hingga dua kali.

Pada 19 Juli 2019, Galih Ginanjar dan Pablo Benua kedapatan membawa ponsel saat petugas rutan melakukan razia.

Karena itu, polisi menjebloskan mereka ke dalam sel tikus selama satu minggu dan tak diperbolehkan dibesuk oleh keluarga.

Namun setelah sanksi pertama, Pablo dan Galih kembali melakukan pelanggaran. Mereka kedapatan membuat video dan foto dengan ponsel yang dibawa kuasa hukum mereka, Farhat Abbas, di area rutan.

Bagaimana kekecewaan Farhat? Berikut rangkumannya.

Baca juga: Mengenal Sel Tikus, Tempat Galih Ginanjar dan Pablo Dihukum Gara-gara Farhat Abbas

Kekecewaan Farhat Abbas

Farhat mengungkapkan kekecewaan terhadap polisi yang menjebloskan Pablo dan Galih ke dalam sel tikus.

Kekecewaan itu diungkapkan Farhat dengan membalas komentar akun @patricia_boru_pakpahan yang berkomentar sinis kepada Farhat.

"..... Besoknya setelah tahu galih dan pablo masuk sel tikus, gue sempet protes dan tegur petugas di sana, kalian dzalim ya, orang merekam video positif dan bagian dari mediasi aja kalian hukum ke sel sempit, gelap dan terkunci, eh sekarang mau dihukum lagi, kasian banget lho,,, tapi mudah2an Tuhan melihat semua kejadian ini," tulis Farhat pada akunnya.

Saat dihubungi lewat sambungan telepon, Farhat mengaku tak habis pikir kliennya harus mendapatkan sanksi tersebut, mengingat video itu dibuat demi menyelesaikan kasus ikan asin dengan kekeluargaan.

"Teman-teman dia sampaikan kecewanya, kenapa untuk suatu yang bagus justru dihukum. Ini kecolongan mereka. Untuk kemanusiaan dan damai kan," ujar Farhat.

"Dan itu sudah seizin silakan kalau mau pendekatan keluarga, di mana salahnya. Kecuali kita buat keonaran dan cemburu sosial, ini kan tidak. Orang ingin damai kok," katanya.

Baca juga: Kronologi Galih Ginanjar Dipindahkan ke Sel Tikus Menurut Farhat Abbas

Klaim kantongi izin

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau