JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran yang kini menjadi politisi Partai Nasdem Krisna Mukti, menyambangi Polda Metro Jaya untuk menjadi saksi kasus dugaan penipuan dan wanprestasi yang menjerat Baim Wong dan Lucky Perdana, Senin (26/8/2019).
Pemeriksaan ini merupakan buntut dari laporan sebuah manajemen artis QQ Production kepada Baim dan Lucky berkait perselisihan kesepakatan kerja sama dan pencalegan.
Hari itu, pihak manajemen QQ Production, Astrid juga menyambangi Polda Metro Jaya.
UPDATE: Dianggap Mangkir dari Pemeriksaan, Baim Wong Mengaku Tak Tahu Jika Ada Panggilan Polisi
Berikut rangkuman penjelasan Krisna Mukti usai diperiksa polisi.
1. Dicecar 19 Pertanyaan
Krisna yang datang sejak siang mengaku dijejali belasan pertanyaan oleh tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum.
"Jadi saya hanya memberikan pernyataan itu kepada penyidik. Ada 19 pertanyaan tadi yang diajukan, ya seputar yang tadi saya jelaskan," ucap Krisna usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin.
Baca juga: Krisna Mukti Jadi Saksi Baim Wong dan Lucky Perdana di Polda Metro
2. Jelaskan Kronologi
Menurut Krisna, ia menjelaskan kepada penyidik tentang kronologi permasalahan manajemen artis QQ Production dengan Baim dan Lucky yang berujung pada laporan polisi.
"Jadi kronologinya, waktu saya di partai lama, menjelang pecalegan memang biasa untuk diminta rekrut teman-teman artis yang ingin partisipasi jadi caleg. Dalam hal ini yang dihubungi adalah Baim Wong. Tapi posisinya masih di partai yang lama dan Baim Wong sudah setuju untuk bergabung di partai yang lama tersebut," tutur Krisna.
Namun, akibat lain hal, Krisna pindah ke partai baru dan Baim Wong disebut tetap menyetujui ikut ke partai baru yaitu Partai Nasdem atas kesepakatan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Baca juga: Jadi Saksi Kasus Baim Wong dan Lucky Perdana, Krisna Mukti Dicecar 19 Pertanyaan
Krisna mengaku, dirinya hanya bertindak sebagai orang yang menjembatani antara QQ Production dengan artis-artis yang ingin maju sebagai caleg saat itu.
"Sebetulnya, saya hanya sebagai penguat bahwa memang benar di awal Baim mencalonkan diri menjadi caleg memang saya mengetahuinya dan kalau pun pada akhirnya Baim tidak jadi caleg di partai baru, itu mungkin Astrid yang bisa berikan keterangan," kata Krisna.
Namun, perihal pembagian persentase honor dan lainnya, Krisna mengaku tak ikut campur.
"Untuk urusan matematika, perjanjian dan sebagainya itu lebih ke Astrid," kata Krisna.
Baca juga: Baim Wong Disebut Sepelekan Kasus Dugaan Penipuan yang Menjeratnya
4. Baim Wong Jadi Kader Partai
Krisna mengatakan, Baim Wong juga merupakan kader di Partai Nasdem.
"Tapi yang saya tahu, Baim itu jadi kader dari partai tersebut karena salah satunya adalah dia membintangi kampanye iklan promo kampanye dari partai tersebut, otomatis, dia menjadi kader," jelas Krisna.
Melalui video, sebelumnya Baim juga mengaku sebagai kader Partai Nasdem. Namun, ia menolak menjadi caleg karena merasa tidak nyaman.
Baca juga: Digugat Rp 100 Miliar soal Perjanjian Caleg, Baim Wong Angkat Bicara
Sebelumnya, Baim dan Lucky dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penipuan dengan surat laporan bernomor LP/2688/V/2019/PMJ/Dit. Reskrimum, tertanggal 2 Mei 2019.
Dalam laporan itu Baim dan Lucky disebut merugikan secara imateril dan materil sebesar Rp 100 juta. Baim dan Lucky disangkakan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman pidana penjara paling lama empat tahun.
Baim Wong dan Lucky Perdana dilaporkan ke pihak kepolisian karena dianggap telah melanggar kesepakatan berkait kerja sama dengan QQ Production, sebuah manajemen artis.
Baca juga: Digugat Rp 100 Miliar, Baim Wong Tantang Penggugat Lakukan Ini...
Laporan tersebut diajukan setelah keduanya tak hadir usai dilayangkan somasi sebanyak tiga kali oleh pihak QQ Production selaku terlapor.
Laporan ini merupakan imbas setelah yang bersangkutan ingkar terhadap kesepakatan atau perjanjian atas pencalonan diri sebagai caleg dari salah satu partai yang akan memberikan uang pengganti.
Selain itu, disebutkan sebelumnya oleh Didit selaku kuasa hukum QQ Production, Baim dan Lucky juga berjanji akan membagi hasil pendapatan dari honor sebagai pengisi kegiatan partai politik tertentu apabila dirinya tak jadi maju sebagai caleg dan hanya menjadi pengisi acara partai tersebut.
Namun setelah Baim menyatakan batal menjadi caleg dan diduga tetap mendapatkan honor lantaran menjadi pengisi acara tersebut, Didit mengaku bahwa Baim tetap tak memenuhi kesepakatan awal seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya, begitu juga dengan Lucky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.