Cerita Joko Anwar Rayu Christine Hakim untuk Perempuan Tanah Jahanam

JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara Joko Anwar mengakui sejak awal ia mengincar aktris senior Christine Hakim untuk  peran Nyi Misni dalam film horor Perempuan Tanah Jahanam.

"Dari awal yang sudah pasti pemeran karakter Nyi Misni ini ya harus Christine Hakim," kata Joko dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jumat (20/9/2019).

Joko pun menyediakan waktu khusus untuk terbang ke Yogyakarta demi bertemu Christine.

"Jadi untuk merayu Christine Hakim aku ke Jogja, ke JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival) dan direkayasalah supaya aku bisa satu mobil sama dia haha," tutur Joko.

Joko pun menceritakan percakapannya dengan Christine Hakim saat itu.

"Aku bilangnya juga bukan 'Bu aku mau bikim film, ikut dong', enggak gitu. Aku bilang 'Bu aku ada cerita, ceritanya gini- gini, terus dia bilang 'Hah sinting kamu hah kok gitu banget ih'," tutur Joko memeragakan reaksi Christine.

"Terus aku bilang yang sinting itu yang meranin Ibu," lanjut Joko.

Christine Hakim mengakui ia terkejut saat mendapatkan tawaran itu.

"Ya kagetlah nanti kamu kalau udah nonton filmnya pasti kaget," ujar bintang film Pasir Berbisik itu.

Baca juga: Promo Gundala dan Spongebob Disanksi KPI, Joko Anwar: Lembaga Itu Tak Usah Dipercaya

Selain dibintangi Christine Hakim, film ini juga melibatkan Tara Basro, Marissa Anita, dan Asmara Abigail.

Bercerita tentang Maya (Tara Basro), seorang perempuan muda yang sedang mengalami nasib buruk. Ia mewarisi sebuah rumah di desa keluarganya.

Bersama temannya Dini (Marissa Anita), Maya kembali ke desa kelahirannya.

Baca juga: Kisah Joko Anwar dan Air Zam-zam Christine Hakim...

Namun, ia tidak menyadari bahwa masyarakat desa tersebut berusaha membunuhnya untuk menghilangkan kutukan yang telah melanda desa tersebut selama bertahun-tahun.

Maya pun mulai menemukan kenyataan rumit tentang masa lalunya dan dirinya harus berjuang mempertahankan hidup.

Perempuan Tanah Jahanam ini mengambil lokasi syuting di Banyuwangi, Lumajang, dan Gunung Ijen. Film ini akan tayang di jaringan bioskop Indonesia pada 17 Oktober 2019.

Baca juga: Joko Anwar Bersuara, Ajak Masyarakat Tanda Tangani Petisi Dukung KPK