Ketika seni peran yang ditampilkan para pemain bisa meyakinkan, maka penonton akan larut dan "melupakan" bahwa Jack Reacher seharusnya bertubuh raksasa seperti yang digambarkan penulisnya.
Baik sutradara Joko Anwar, aktris Dian Sastrowardoyo dan produser Mira Lesmana sama-sama menekankan betapa novel dan film adalah dua medium yang berbeda.
Mereka paham betapa novel mengandalkan kekuatan kata-kata sementara film adalah sebuah medium visual.
Dalam podcast ini, Joko Anwar, yang mengangkat novel thriller karya Sekar Ayu Asmara, menjelaskan mengapa perubahan yang dia lakukan ke layar lebar sangat besar dan nyaris seperti merombaknya.
"Novel itu memiliki elemen surealisme yang kental, sedangkan saya mencoba membumikan elemen horor itu ke dalam tokoh-tokohnya, bukan ke dalam genre," katanya.
Adapun Dian Sastrowardoyo, yang memerankan tokoh Kartini maupun Aruna untuk film "Aruna dan Lidahnya", mengaku bahwa buku-buku yang mendasari film tersebut sangat penting.
"Yang paling menantang mungkin tokoh Kartini, dan mas Hanung meminta saya membaca 'Panggil Saya Kartini' karya Pramoedya Ananta Toer karena dia ingin saya memahami Kartini sebagai seorang manusia, perempuan, jadi belum sebagai seseorang yang menulis surat dengan bahasa yang cerdas yang selama ini dikenal pembaca," kata Dian.
Episode "Books to Movies" ini bisa Anda dengarkan di Spotify Leila S Chudori.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.