Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Leila S Chudori
Penulis & Wartawan

Penulis, Wartawan, Host Podcast "Coming Home with Leila Chudori"

Coming Home with Leila Chudori: Mira Lesmana dan Budiman Sudjatmiko Berkata tentang Arief Budiman

Kompas.com - 03/06/2020, 07:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saat itu saya sedang jauh dari Indonesia dan ketika itu belum ada internet, sehingga saya belum memperoleh informasi lengkap tentang debat seru tersebut.

Debat banyak tokoh itu kelak dibukukan dan disunting oleh Ariel Heryanto dengan judul "Perdebatan Sastra Kontekstual".

Tetapi sentuhan berikut yang lebih penting bagi saya adalah ketika saya tengah meriset materi untuk novel "Pulang".

Saya ingat Pak Oemar Said menyebut artikel Arief Budiman di Kompas tentang restoran "Indonesia" di Paris membuat banyak orang Indonesia yang ke Paris berdatangan.

Saya kemudian menulis surat kepada Arief Budiman, yang saat itu sudah di Australia, bahwa saya akan menulis sebuah novel dengan latar belakang para eksil politik di Paris dan apa yang ditulis Arief di Kompas akan menjadi salah satu bagian dari perjalanan tokoh-tokoh saya.

Arief menjawab saya bebas menulis apa saja karena itu sudah menjadi milik publik.

Berbeda dengan perkenalan saya dengan Arief Budiman yang hanya selintas dan pertemuan di sana-sini jika kebetulan beliau di Jakarta, dua narasumber saya mengenalnya lebih dekat dan dalam.

Dalam podcast episode "In Memoriam Arief Budiman" ini, Anda bisa mendengar produser Mira Lesmana mewawancarai Arief Budiman beberapa kali karena dia dan Riri Riza sudah lama ingin mengangkat sosok Soe Hok Gie, adik Arief Budiman, ke layar lebar.

Sekali lagi, kepada Mira pun, Arief sangat membebaskan kedua sineas itu untuk menafsir kehidupan Gie yang kemudian diperankan oleh Nicholas Saputra itu.

"Bagi saya, baik tulisan maupun ucapan Pak Arief selalu clear, selalu jelas dan runut. Meski dia mencoba menjelaskan sesuatu yang rumit, dia bisa menyampaikannya dengan gamblang. Itu keistimewaan yang jarang dimiliki kalangan akademik lain," kata Mira.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com