Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Leila S Chudori
Penulis & Wartawan

Penulis, Wartawan, Host Podcast "Coming Home with Leila Chudori"

Coming Home with Leila Chudori Feat. Petty Fatimah: Seorang Sherlock Holmes dari Hong Kong

Kompas.com - 26/08/2020, 07:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika Holmes memiliki Dr Watson, seorang kawan yang menjadi sparring partner yang terus menerus melontarkan pertanyaan kritis pada Holmes tentang kasus yang mereka hadapi, Inspektur Dok mempunyai Sonny Lok yang juga mewakili keinginan tahu pembaca.

Di luar pipa Holmes dan terkadang "kecenderungannya" merosot ke zat-zat "kimia" pendosa, kedua detektif ini agak mirip.

Bedanya Inspektur Dok bersih, lurus dan terus terang terlalu sempurna dan dia hidup tanpa humor.

Dalam episode terbaru podcast "Coming Home with Leila Chudori", Pemimpin Redaksi Femina Petty Fatimah mengutarakan betapa sosok Inpsektur Dok tampil dingin tanpa humor.

Itulah yang membedakannya dengan detektif klasik karya Arthur Conan Doyle yang meski dingin, tetapi dia masih memiliki sarkasme dan humor gaya Inggris yang subtil dan nyaris tak tertangkap jika kita tak terlalu teliti.

Gaya penulisan Chan Ho-Kei gamblang, dengan kalimat pendek, efektif tanpa simbol, apalagi alegori.

Dengan kosakata yang sederhana, yang saya baca melalui terjemahan bahasa Inggris Jeremy Tiang dan bahasa Indonesia Ratih Susanty, Ho-Kei membuat narasi gerak-gerik dan tindakan tokoh-tokohnya secara langsung sehingga pembaca bisa merasakan apa yang sedang dipikirkan sang tokoh.

Ho-Kei juga mengajak pembaca menelusuri jalan-jalan Hong Kong dan seolah mengendarai kereta mesin waktu sehingga kita seolah menyaksikan sendiri kasus kriminal yang ditangani Inspektur Dok dan Sonny Lok dengan latar belakang tonggak sejarah Hong Kong.

Petty Fatimah mengutarakan dalam podcast ini bahwa salah satu keistimewaan Chan Ho-Kei adalah tokoh-tokoh perempuannya, meski bukan peran utama, selalu kuat, mandiri dan menonjol.

Ini juga salah satu yang membuat kita selalu ingin mengetahui tokoh perempuan seperti apa yang akan ditampilkan dalam bab-bab berikutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com