Tak Mau Sering ke Toilet, Marsha Timothy Kurangi Asupan Makanan

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tampil di film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, Marsha Timothy (38) merasa senang saat pengambilan gambar berlangsung selama tiga minggu di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Apalagi dia baru pertama kali berkunjung ke daerah tersebut.

Baca juga: Gara-gara Marlina, Marsha Timothy Jadi Suka Naik Kuda

"Alamnya indah, sabana nan luas. Sayang, waktu itu angin begitu kencang. Akan tetapi, di tempat itu sama sekali tidak ada toilet. Jadi, buat urusan buang air kecil, kru mendirikan tenda darurat. Paling repot kalau hendak buang air besar," kata Marsha saat jumpa pers di Jakarta, pekan lalu.

Gara-gara enggan sering berurusan dengan toilet, Marsha pun mengurangi asupan makanan.

"Makan kurang, tetap kerja, kena angin terus, akhirnya jatuh sakit. Sampai dipanggilkan dokter segala," ujarnya.

Marsha memerankan Marlina, janda yang tinggal sendirian di bukit di Sumba dan berhadapan dengan komplotan perampok.

Baca juga: Kisah di Balik Judul Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

Ternyata bukan hanya Marsha yang sempat tepar, para pemain lain pun bergantian sakit. Tak kuat dengan hantaman angin di tempat terbuka.

"Walau badan tak sehat, kami semua tetap bekerja sesuai jadwal," ujarnya.

Selain angin kencang dan toilet, kendala lain adalah belajar berbicara dengan aksen Sumba.

"Sudah belajar, tetapi oleh penduduk sana kami malah dibilang beraksen Ambon. Aksen Sumba cenderung datar," tuturnya lalu mengucapkan beberapa kata dalam aksen tersebut. (TIA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Mei 2017, di halaman 32 dengan judul "Aksen Sumba".