Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jackie Berburu Matador

Kompas.com - 24/07/2016, 15:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pada usianya yang sudah lebih dari 60 tahun, aksi Jackie Chan masih tetap memukau.

Pada pertengahan tahun ini, Chan menjadi polisi yang memburu mafia Hongkong dan bekerja sama dengan penjudi dalam film Skiptrace.

Perkelahian khas ala Chan diramu dengan petualangan ke sejumlah tempat eksotis menyajikan hiburan menarik.

Detektif polisi Bennie Chan (Jackie Chan) baru saja kehilangan partner, Yung (Eric Tsang), dalam perburuannya atas pengusaha kaya, Victor Wong (Michael Wong).

Dia berupaya membuktikan Wong adalah Sang Matador yang memimpin gerombolan mafia.

Ketika tengah memburu jejak Wong, Bennie menimbulkan kekacauan besar karena merobohkan rumah-rumah kayu di tepi sungai.

Akibatnya, dia diminta menjauh dari kasus tersebut. Sampai suatu saat, putri baptis Chan bernama Samantha (Fan Bingbing) terlibat kesulitan dengan gerombolan mafia tersebut dan meminta bantuan Bennie.

Samantha disangka membantu penjudi asal Amerika Serikat, Connor Watts (Johnny Knoxville), yang menipu kasino milik si bos mafia.

Kebetulan pula, Watts menyaksikan pembunuhan seorang perempuan saat salah masuk ke ruangan Wong. Perempuan itu memberi Watts telepon seluler yang bisa membuktikan Wong adalah matador atau bukan.

Maka, Bennie kembali dari libur panjangnya dan memburu Watts. Rupanya Watts tengah berada di Rusia, dalam cengkeraman sekelompok penjahat.

Pemimpin kelompok itu memaksa Watts menikahi putrinya karena telah membuat dia hamil.

Bennie pun harus menyelamatkan Watts dan membawa dia kembali ke Hongkong.

Saat berupaya melarikan diri, Bennie membakar paspor Bennie sehingga mereka tidak mungkin kembali ke Hongkong dengan naik pesawat.

Perjalanan membawa keduanya keluar dari Rusia lewat Mongolia dan Tiongkok.

Petualangan konyol
Perjalanannya jelas bukan perjalanan biasa. Mereka harus melalui padang sabana di Mongolia, bertemu dengan penduduk lokal dan harus bergulat dengan mereka.

Kemudian Bennie dan Watts menyeberangi Gurun Gobi, tertangkap di perbatasan Mongolia-Tiongkok, dan melarikan diri hingga tiba di Kunming.

Dalam perjalanan itu, keduanya dikejar-kejar kelompok penjahat dari Rusia sekaligus dari Hongkong yang berhasil mendeteksi keberadaan keduanya.

Di sepanjang perjalanan keduanya menuju Hongkong melalui jalan yang tidak biasa, penonton disuguhi petualangan konyol mereka.

Watts selalu berupaya melarikan diri dari Bennie, tetapi tak pernah berhasil.

Namun, tanpa disadari mereka berdua ternyata saling membantu, terutama saat berhadapan dengan para penjahat.

Sampai kemudian Bennie dan Watts tiba di Hongkong dan berhadapan dengan musuh mereka.

Kejutan menanti mereka saat terungkap siapa sebenarnya Sang matador.

Lama tak muncul di layar box office produksi Hollywood, Chan hadir memuaskan kerinduan penggemarnya lewat Skiptrace yang bergenre action comedy.

Beberapa tahun belakangan ini, Chan lebih sering menjumpai penggemarnya sebagai pengisi suara Monkey dalam tiga seri film Kung Fu Panda.

Sama seperti aksi-aksinya yang terdahulu, Chan selalu berkelahi dengan peralatan seadanya di sekitarnya.

Dalam Skiptrace, tangga, meja, kursi, jemuran, hingga pintu mobil juga menjadi senjatanya menghadapi lawan-lawannya.

Itulah yang selalu membuat aksi Chan selalu menarik, bagaimana dia bisa melumpuhkan musuhnya katakanlah hanya dengan timbunan botol bekas atau gulungan plastik dari mesin pembungkus.

Keahliannya berkelahi juga masih terlihat prima, memukul, menendang, meloncat, dan bergulingan, tanpa pemeran pengganti seperti biasa.

Dalam kredit film selalu ditampilkan cuplikan-cuplikan aksi Chan dan terlihat dia melakukan sendiri berbagai adegan berbahaya hingga kadang harus dipapah dan ditolong tim medis karena cedera.

Lanskap Mongolia
Skiptrace, yang disutradarai Renny Harlin (Die Hard 2, Cliffhanger), juga menarik karena ditampilkannya pemandangan alam indah dari sejumlah lokasi, terutama di Mongolia dan Tiongkok.

Saat di Mongolia, padang rumput luas dengan hewan-hewan liar terlihat menawan.

Tradisi masyarakat setempat juga ditampilkan, seperti gulat dengan para jagoan dan pesta minum semalam suntuk di sekeliling api unggun.

Terbawa suasana, Chan tiba-tiba menyanyikan lagu "Rolling in the Deep" milik penyanyi Adele.

"Aku tak pernah mengira kamu penggemar Adele," ujar Watts.

"'Rolling in the Deep' sudah jadi lagu klasik," kata Bennie, sambil nyengir.

Ketika Bennie dan Watts tiba di Kunming, ditampilkan pula acara budaya setempat, yakni festival lampion dan acara makan keluarga besar di tengah perkampungan tradisional.

Mereka juga harus menyanyi di hadapan sekelompok gadis yang menutup jalan agar bisa lewat.

Begitu juga dengan pesta lumpur yang berubah menjadi keributan karena para penjahat yang mengejar keduanya.

Tak ketinggalan pemandangan sungai berlatar gunung-gunung batu berkabut yang indah.

Selama 117 menit, penonton dibawa bertualang dalam berbagai aksi konyol yang mengundang tawa. (Fransisca Romana Ninik)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Juli 2016, di halaman 18 dengan judul "Jackie Berburu Matador".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com