Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hawa Muda Karina

Kompas.com - 28/08/2016, 17:00 WIB

Pada gelaran Professional Women Group & Young Professional Group tahun lalu, Karina menjadi pembicara bersama Minister of State for Small Business and Enterprise Inggris Anna Soubry, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta pemain film Dian Sastrowardoyo.

"Aku pidato tentang dampak misuse (penyalahgunaan) social media. Perempuan muda cenderung memilih role model yang salah. Anak muda sekarang enggak pernah sentuh majalah, lebih milih artis Instagram hanya karena kaya dan cantik," ujar Karina.

Selain di bidang pendidikan, keluarga besar Karina juga mengakrabi dunia bisnis.

Mengikuti jejak papa tirinya yang pengusaha (ayah kandungnya meninggal ketika masih bayi), Karina kini juga menjajal berbisnis di bidang kecantikan dengan membuka salon.

Ditemui di Salon Sucre yang dikelolanya bersama sahabat-sahabatnya, Karina pun tak segan melayani pelanggan sebagai petugas penerima tamu ketika karyawannya sedang sibuk.

Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, misalnya, Karina baru sampai di rumah setelah pukul 21.00.

Hari-harinya padat dengan kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari les kumon, aritmatika, bahasa inggris, tari jawa, hingga balet.

"Setiap hari enggak ada kosong. Hanya 1,5 jam kosong, cuma buat tidur siang. Sisanya masuk kelas. Enggak terbiasa luang. Do something yang jadi sesuatu. Aku bersyukur dididik seperti itu," ujar Karina.

Dari pendidikan balet yang sudah direngkuh dari sejak usia lima tahun, misalnya, Karina tak hanya memperoleh tubuh yang indah sebagai balerina.

Disiplin mempelajari balet juga berpengaruh pada cara pandang hidupnya.

"Aku terbiasa berkeringat dulu. Balet, kan, olahraga. Enggak mau diam itu dari balet filosofinya," kata gadis yang hobi fotografi dan membaca buku ini.

Dia terbiasa meluangkan waktu dua kali dalam sepekan untuk berlatih balet dan juga menguasai tari jazz, hip hop, hingga kontemporer.

"Belajar balet merupakan pelatihan mental yang luar biasa. Memakai pointe shoes (sepatu balet) saja sudah sakit, belum lagi diajarkan ribuan gerakan yang latihannya dari kecil. Harus berkeringat dulu. Belajar disiplin dan menghargai proses," tambahnya.

Balet pula yang membawanya belajar akting dan bersentuhan dengan dunia teater ketika kemudian menari di teater musikal ONROP! karya Joko Anwar.

Satu tahun belajar teater, Karina kini dikenal sebagai artis yang terus berusaha mengembangkan diri lewat akting di layar lebar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com