Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orkes dan Dangdut di Panggung Synchronize Fest

Kompas.com - 30/10/2016, 16:42 WIB

Kehadiran OM PMR di Synchronize Fest menjadi bukti musik mereka disukai dan bisa masuk ke segala lini. Meski Synchronize Fest juga menyajikan musik beraliran seperti punk dan rock, OM PMR bisa diterima dengan musik orkes mereka.

"Beda dengan yang lain, tetapi malah digemari. PMR membuktikan musik itu asyik," ujar Manager OM PMR, Uga Tatoo.

Penampilan seru OM PMR pada Sabtu malam dipuncaki oleh Soneta Grup. Beda tipis dengan OM PMR, Soneta yang dimotori Rhoma Irama ini menggoyang panggung Dynamic dengan lagu-lagu dangdut yang disambut hangat para penonton muda.

Dangdut, tanpa goyang seksi dan pakaian terbuka, nyatanya justru makin sedap untuk dinikmati.

Pesta malam pertama
Selain kedua dedengkot itu, selama dua hari Synchronize Fest dimeriahkan oleh band-band dan penyanyi yang notabene selama ini berada di jalur indie.

Di hari pertama, misalnya, ada Besok Bubar, Sunyotok, Gangstarasta, Kunokini & Svaraliane, Kelompok Penerbang Roket, DDHear (Dialog Dini Hari + Endah N Rhesa), Pure Saturday, Payung Teduh, dan Sheila on 7.

Penampilan DDHear di Synchronize Fest, menurut Endah, kemungkinan besar akan jadi penampilan terakhir mereka di Jakarta.

Tahun ini, kolaborasi kedua band dipastikan berakhir. Di panggung terakhir DDHear itu, mereka membawakan "Pohon Tua Bersandar", "No Tears From My Eyes", "Tentang Rumahku", "When You Love Someone", dan "Liburan Indie".

Lewat tengah malam, Band death metal Ibu Kota, DeadSquad, berbagi panggung dengan khalayak pop Sheila on 7.

DeadSquad yang bersiap melepas album ketiganya, Tyranation, menuntaskan set mereka sekitar pukul 00.40.

Tak banyak penonton yang menyimak aksi rancak dan bertenaga DeadSquad. Penonton lebih ramai melihat penampilan Sheila on 7 yang main di panggung Dynamic.

Durasi tampil band pop asal Yogyakarta itu lebih lama, hingga pukul 1.00. Hampir tak ada penonton DeadSquad yang singgah di panggung Sheila on 7.

Selain DeadSquad, sebelumnya ada band Jasad dari Bandung yang beraksi sekitar pukul 19.00.

Jasad, melalui vokalis Man, menyampaikan pesan damai bagi Pilkada DKI. Bisa jadi itu adalah satu-satunya pernyataan politis di festival yang berbarengan dengan masa kampanye ini.

Penonton makin ramai kala hujan benar-benar sirna, tetapi tetap menyisakan kesan lengang di arena yang cukup luas.

Aksi trio rock antik Kelompok Penerbang Roket (KPR) yang sedang meroket mungkin hanya disimak sekitar 200 orang. Tak satu pun penonton yang moshing seperti biasanya di setiap pentas KPR.

Hari Minggu ini, sejumlah penampil masih akan menggebrak panggung Synchronize Fest. Mari pesta pora. (DOE/MHF/HEI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Oktober 2016, di halaman 24 dengan judul "Orkes dan Dangdut di Panggung Synchronize Fest".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com