Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernyanyi Merawat Bumi

Kompas.com - 22/01/2017, 17:00 WIB

Di sana tampil Andre Hehanussa, Ivan Nestorman, Syaharani, Trie Utami, Ras Muhamad, Barry Likumahuwa, Djaduk Ferianto, serta seniman Maumere Emil & Orkestra Satu Sikka dan Big One.

Kita beralih ke kawasan sekitar Gunung Bromo, tempat Jazz Gunung digelar untuk ke delapan kalinya.

Pada acara yang digagas Sigit Pramono, Djaduk Ferianto, dan Butet Kertaradjasa ini, pengunjung tak sekadar diajak mendengarkan musik, tapi juga menikmati kawasan sekitar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru.

Mereka tidak saja dapat menikmati matahari terbit, tapi juga berjalan-jalan ke lahan edelweis di pagi hari atau menatap bintang di langit malam.

Djaduk Ferianto dengan Ring of Fire Project yang menyuguhkan musik ramuan etnis dan jazz menjadi penampil tetap. Deretan musisi pernah hadir di sana, seperti Syaharani dan Tohpati.

Menanam jazz
Pergelaran musik menjadi semacam pintu masuk bagi orang untuk datang dan mengenal dari lebih dekat.

Orang diajak datang menikmati Mandiri Maumere Jazz Fiesta, bukan sekadar untuk nonton jazz di tengah hutan bakau. Mereka juga diajak menghayati bahwa di balik keindahan lebat hutan itu tersimpan kenangan akan tsunami 1992.

Kenangan itu melekat kuat di memori Baba Akong (69), yang bersama Anselina, sang istri, menanami pantai dengan mangrove.

"Air naik sampai kaki gunung, segini," kata Baba Akong sambil mengangkat tangan ke atas kepala.

 Ditemui Kompas di tengah hutan bakau, Baba Akong mengisahkan bagaimana wilayah itu dulu boleh dibilang gundul.

Upaya awal Baba Akong menghutankan kawasan pantai itu dicibir orang. Ia berkukuh hati membentengi desa dari terjangan tsunami.

Tahun 1993, ia bisa menanam sekitar 1.000 pohon. Ia terus menanami kawasan pantai hingga hari ini hamparan hijau bakau tampak asri di mata.

Perjuangan Baba Akong menjadi pengingat bahwa alam bisa bersahabat jika manusia merawatnya. Dan, itulah yang dirayakan Maumere Jazz Fiesta.

"Anak muda nonton jazz dan menanam pohon. Itulah yang kami inginkan. Ada fakta historis tentang tsunami di daerah ini. Itu mengapa kami mengajak kaum muda untuk mengingat peristiwa itu," kata Agus Setiawan Basuni, Direktur Maumere Jazz Fiesta.

Tak kurang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya terlibat dalam usaha penanaman bakau bersama 500 mahasiswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com