Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diri yang Terbelah

Kompas.com - 05/02/2017, 23:41 WIB

Kembali ke formula
Sejak The Sixth Sense (1999) dan Unbreakable (2000), Shyamalan kembali ke formula film thriller yang sesungguhnya melalui Split.

Dia dikenal banyak membuat film bertema supranatural, horor, dan thriller, sering kali dengan akhir yang tidak bisa diduga sebelumnya. Beberapa filmnya berakhir dengan kritik negatif, seperti Lady in the Water (2006), The Happening (2008), dan After Earth (2013).

Jalinan cerita dan ketegangan dalam Split dibangun dari keluar masuknya pribadi-pribadi lain dalam tubuh Kevin, termasuk apa yang akan dilakukan terhadap ketiga gadis yang disekapnya.

Narasi tentang DID yang dialami Kevin dipaparkan dengan baik oleh karakter Dr Fletcher. Dari narasi itu pula, penonton diberi informasi tentang latar belakang kehidupan tokoh utamanya.

Dia menyisipkan bagian-bagian adegan yang membuat penonton tertawa di tengah ketegangan agar tensi menurun sejenak.

Misalnya, saat kepribadian Patricia muncul, kita akan melihat McAvoy yang berambut nyaris gundul mengenakan rok panjang, atasan turtle-neck dengan kalung melingkar, serta sepatu hak tinggi.

Atau saat kepribadian Hedwig muncul dengan cara bicaranya yang kekanakan, lalu menari dengan antusias diiringi lagu hip hop.

Pujian pantas disematkan atas akting McAvoy, yang dikenal dalam perannya sebagai Profesor Charles Xavier muda dalam seri film X-Men. Dia memainkan sebagian kepribadian Kevin yang berbeda-beda karakternya.

Meskipun tidak seluruh 24 kepribadian muncul, beberapa kepribadian sudah sangat mewakili kompleksnya penyimpangan tersebut. Yang paling sering muncul adalah Barry, Dennis, Patricia, dan Hedwig, serta ada beberapa karakter yang tidak begitu menonjol, seperti Jade dan Orwell. Kevin sendiri malah tak sering muncul.

Jelas tak mudah, tetapi tantangan itu dijawab McAvoy dengan baik. Dia bisa dengan cepat berganti dari satu karakter ke karakter lain. Bahkan, ketika dalam waktu bersamaan semua kepribadian itu muncul bergantian. Setiap kepribadian yang muncul selalu menyebut diri dengan "kami", mewakili segenap kepribadian lain.

Puncak ketegangan memang saat kemunculan The Beast. McAvoy pun menampilkannya dengan menawan: menyeramkan, penuh kemarahan, tetapi sekaligus memendam kepedihan.

"Kita adalah apa yang kita percaya," katanya. (FRANSISCA ROMANA NINIK)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Februari 2017, di halaman 24 dengan judul "Diri yang Terbelah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com