Komposisi kedua adalah "Frog Dance" yang seolah bertautan dengan "Forest".
Komposisi ini diantarkan oleh permainan melodi piano Dwiki yang tersimak jenaka, mengiringi ilustrasi suara kodok (frog). Suara kodok tersebut, direkam pada Agustus 2015, di Ubud, Bali.
Komposisi "Frog Dance", sebagaimana judul yang dipilih, memang menggambarkan suasana yang ceria.
Terasa jenaka di awal, tetapi kemudian makin terasa menggelitik. Kelindan berbagai instrumen, mulai dari piano, double bass, drum yang lamat tetapi konstan, hingga dominasi saksofon yang harmonis, menghadirkan komposisi yang enak dinikmati.
Tapi selalu tak berhenti di situ.
Komposisi-komposisi yang dimainkan seolah begitu bebas melanglang ke sana-kemari, tetapi tetap padu, tak melenceng. Seperti mengajak pada lompatan rasa yang berbeda-beda, mulai dari jenaka, ceria, tenang, lalu kembali lagi ke jenaka dan ceria.
Berkali-kali penonton memberikan sambutan meriah tiap kali komposisi yang disajikan usai dimainkan.
Nuansa tradisional
Nuansa tradisional dihadirkan Dwiki melalui komposisi "Bubuy Bulan". Suara piano terdengar lamat, disusul suara saksofon yang menggantikan lirik "Bubuy Bulan".
Namun tak lama karena tone kemudian berubah ke permainan piano Dwiki, lantas kembali lagi pada saksofon. Tebal, tipis, bergantian memilin-milin rasa dan telinga.
Permainan piano Dwiki memberi napas panjang di lagu asal Jawa Barat ini. Juga saksofon yang melengking tinggi, membetot perasaan, menghadirkan nuansa yang sungguh membuai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.