Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Tuan di Negeri Sendiri

Kompas.com - 12/03/2017, 20:00 WIB

Di sisi lain, pemerintah, khususnya Bekraf yang kini menaungi industri kreatif di Tanah Air, termasuk di dalamnya musik, masih berperan sebatas supporting system.

"Seharusnya Bekraf mengambil peran penting yang seolah kalau tidak ada Bekraf industri ini tidak akan hidup. Peran Bekraf harus kuat tanpa mematikan kreativitas seniman," tambah Tompi.

Dia berharap, dengan harapan yang sama, menginginkan musik Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, kedua belah pihak bisa bahu-membahu melakukan tugas bersama. Dengan demikian, iklim musik di Tanah Air pun akan lebih bergairah.

"Mari sama-sama berbenah. Lebih aktif ikut menentukan musik di Tanah Air mau diapain," kata pemilik album T ini.

Dalam kesempatan yang sama, penyanyi Glenn Fredly mengungkapkan, dua hal yang menjadi masalah besar di industri musik Tanah Air adalah Indonesia belum memiliki industri musik yang sustain (berkelanjutan).

"Kita baru punya industri yang create yang instan. Jadi, bintang cepat muncul, cepat hilang tidak pernah dipikirkan secara sustain dari hulu hingga hilirnya," kata Glenn.

Persoalan kedua adalah soal pembajakan yang tak pernah usai meski zaman terus bergulir dan kini beralih ke digital.

Meski demikian, tentu tak berhenti di situ. Masa depan musisi Tanah Air hingga kini juga belum serius dipikirkan.

Begitu juga persoalan tentang database musisi dan penyanyi di Tanah Air. Bila hal seperti itu belum selesai, apalagi membukakan jalan bagi musisi-musisi muda bertalenta agar bisa tampil di ajang internasional.

Memang masih banyak pekerjaan rumah menanti. (DWI AS SETIANINGSIH)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Maret 2017, di halaman 26 dengan judul "Menjadi Tuan di Negeri Sendiri".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com