Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Membuat Wayang dan Topeng Bersama Dua Maestro di Kulfest 2017

Kompas.com - 26/11/2017, 15:12 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

"Itu untuk membuat kesan ada bayangannya. Di Jawa, kalau ingin menonton wayang bisa dilihat dari belakang layar kelihatan bayangannya. Namun, Kalau ingin dilihat dari warna wayangnya, bisa dilihat dari depan," kata Sagio.

Kompas.com pun ikut mencoba memahat wayang kulit tersebut mengikuti pola yang sudah ada. Kulit diletakkan pada wadah kayu tebal dan peserta menancapkan besi kecil ke kulit lalu memukulnya pelan dengan palu kayu.

"Cara pegang besinya begini ya (jari telunjuk hingga kelingking disejajarkan dan diperkuat dengan jempol). Nanti kelingking yang menahan kulit pas besinya ditarik," ujar Sagio.

Ia lalu mengingatkan agar berhati-hati pada ujung besi yang runcing.

"Setelah itu selesai, nanti diwarnai kemudian selesai. Dan terakhir dipakai tangkaiannya," katanya.

Ki Supo merupakan cucu dan ahli  waris pembuatan topeng tari dari Ki Warso Waskito, satu-satunya pembuat topeng tari gaya Yogyakarta. Ia sudah membuat topeng sejak 1980-an.

[Baca juga: Menariknya Sajian Wayang Kancil Sarah Bilby di Kulfest 2017]

Sementara Sagio sudah mencintai wayang kulit sejak umur 11 tahun. Beberapa karyanya menjadi koleksi mendiang Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri itu. Dalang terna Indonesia, Ki Hadi Sugito, juga menggunakan karya Sagio.

Kulfest 2017 yang berlangsung tiga hari, menghadirkan sejumlah pertunjukan seni tari baik  dari lokal maupun mancanegara. Salah satunya maestro tari Indonesia adalah Didik Nini Thowok.

Festival ini dikemas secara pop karena juga menampilkan beberapa musisi favorit Indonesia, ada Sheila On 7, Andien, Dewa Budjana feat Trie Utami, Endank Soekamti, Payung Teduh, hingga Gugun Blues Shelter.

[Baca juga: Kulfest 2017 Satukan Beragam Tari dari Indonesia hingga Mancanegara ]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com