JAKARTA, KOMPAS.com - Jagat media sosial dihebohkan isu plagiasi yang melibatkan vokalis Erdian Aji Prihartanto atau Anji (38) dengan sejumlah EXO-L, sebutan bagi penggemar boy group asal Korea Selatan, EXO.
Isu itu berawal dari posting Anji di akun Instagram-nya, @duniamanji, pada Sabtu (31/3/2018). Ia memberi judul video itu "Mirip = Plagiat?".
Video itu menampilkan cuplikan video musik lagu berjudul "Someone Like You" yang dibawakan EXO-CBX. Lagu itu dirilis pada 24 Maret 2018 dan merupakan soundtrack drama seri berjudul Live.
Berikutnya tampil lagu milik Anji "Kekasih Terhebat" versi Mandarin-Indonesia, hasil kolaborasi Anji dengan penyanyi Ming Bridges. Versi ini dirilis pada 2016. Versi asli "Kekasih Terhebat" dirilis pada 2011.
Sepintas, irama bagian awal lagu tersebut memang mirip. Namun, upaya Anji memberikan pendapat kepada warganet apakah ada unsur kemiripan itu menuai kontroversi.
Penggemar boyband di bawah naungan SM Entertainment itu mempertanyakan maksud Anji mengunggah hal tersebut. Mereka tidak suka Anji menyebut idolanya sebagai plagiat. Di sisi lain, ada pula yang mendukung Anji terkait penjelasannya.
Alasan Anji dan Caci Makian
Saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (31/3/2018), Anji menjelaskan motifnya mempertanyakan kemiripan lagu baru EXO-CBX dengan karyanya lewat media sosial.
"Di posting-an itu saya bilang, coba nih kalau ada lagu (ciptaan musisi Indonesia) mirip dengan lagu luar, lagu Korea misalnya, itu musisi Indonesia dikata-katain," ujar Anji saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/3/2018).
"Nah, ini ada lagu Korea mirip dengan lagu saya. Menurut kalian bagaimana? Saya bukan bilang ini plagiat. Tapi, saya justru bilang bahwa apakah ini plagiat? Saya mau tanya objektivitas mereka," sambungnya.
Anji mengaku hanya ingin mengetahui pendapat warganet, jika ada lagu luar negeri mirip dengan lagu ciptaan musisi Indonesia.
Namun yang terjadi setelah mengunggah hal itu adalah ia dihujani berbagai komentar negatif.
Pasalnya menurut Anji, yang selama ini terjadi, warganet selalu mengolok-olok musisi Indonesia jika karyanya mirip dengan musisi luar negeri.
"Pada saat mereka kata-katain, sampai nyumpahin mati, menurut saya itu yang berlebihan. Enggak boleh," ujarnya.