JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tidak kenal Si Doel? Ya, nama karakter tersebut begitu fenomenal dan melekat di hati penikmat sinetron era 1990-an dengan judul Si Doel Anak Sekolahan.
Namun sebenarnya, Si Doel kali pertama dikenal pada 1973 lewat film layar lebar berjudul Si Doel Anak Betawi.
Sang sutradara, Sjuman Djaja, mengangkat cerita si anak Betawi dari novel berjudul sama karya Aman Datuk Moedjoindo. Novel itu diterbikan oleh Balai Pustaka pada 1932.
Pemeran utamanya adalah
Rano Karno dengan ciri khas celana pendek dan peci hitam. Rano memerankan karakter tersebut ketika usianya 12 tahun.
Pada 1976, Sjuman Djaja kembali membuat Si Doel Anak Modern, tapi kali ini diperankan oleh Benyamin Sueb. Diceritakan, Doel yang hanya tamatan sekolah dan tak kunjung mendapatkan pekerjaan merantau ke kota demi mengejar cita-citanya.
"Dalam Si Doel Anak Betawi, Si Doel itu cuma lulusan SR (sekolah rakyat), dia enggak SMP, dan SMA. Saya protes. Si Doel harus SMP, SMA, harus insinyur. 17 tahun Si Doel ada di bayangan saya. Saya mau sajikan itu menjadi sebuah karya baru dari Si Doel," kata Rano kepada Kompas.com.
Dari ide tersebut, kemudian lahirlah Si Doel Anak Sekolahan. Sinetron yang tayang perdana pada 12 Maret 1994 di stasiun televisi RCTI itu diperankan oleh aktor Rano Karno, yang juga merangkap sebagai sutradara dan penulis skenario.
Kisahnya mengenai sosok Kasdullah alias Doel yang semangat menuntut ilmu demi menjadi seorang Insinyur atau sering disebut tukang Insinyur, dan keluarga Betawi-nya yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional di tengah modernisasi perkotaan.
Tak hanya Si Doel, beberapa karakter keluarga Si Doel juga menjadi ikonik dalam sinetron itu.
Mereka adalah Sabeni alias Babe (Benyamin Sueb), Lela alias Mak Nyak (Aminah Cendrakasih), Atun (Suti Karno), Mandra, Hans (Adam Jagwani), Engkong Ali (Pak Tile), dan Kasima (Ahong).
Romansa percintaan antara Si Doel dengan Sarah (Cornelia Agatha) dan Zaenab (Maudy Koesnaedi) juga sukses membuat gemas para penonton.
Baca juga: Jelang Si Doel The Movie Tayang, Rano Karno hingga Mandra Ziarah Makam Benyamin