Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjut Mengenang Komponis Wayan Beratha di Bentara Budaya Bali

Kompas.com - 21/07/2019, 13:42 WIB
Ati Kamil

Penulis

Pada 1957 di Banjar Belaluan, Wayan Beratha mendirikan Sekaa Gong Sad Merta.

Ia juga mengajar tari dan tabuh di sejumlah sekaa gong di Bali.

Ia melahirkan sejumlah karya monumental, antara lain koreografi-koreografi Tari Yudha Pati, Tari Kupu-Kupu, dan Tari Tani.

Baca juga: Perupa Made Supena dalam Kenangan Bentara Budaya Bali

Beratha juga dikenal sebagai kreator Gending Semar Pegulingan di Abiankapas Kaja Denpasar dan pencipta Gamelan Semara Dana, yang menggabungkan Gamelan Semarpegulingan dengan Gamelan Gong Kebyar.

Ia mencipta kira-kira 20 karya tari, gending, dan sendratari, antara lain Sendratari Jayaprana, Tabuh Gesuri, Sendratari Ramayana, Sendratari Maya Denawa, Instrumentalia Palgunawarsa yang mendapat penghargaan tertinggi dalam festival gong kebyar seluruh Bali, dan Tari Panyembrana.

Beratha juga berperan menelurkan sekolah seni tradisi modern, antara lain Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), yang dulunya disebut Kokar (Konservatori Karawitan), Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), dan ISI.

Atas pengabdian seninya, khususnya gamelan Bali, Beratha telah dianugerahi gelar kehormatan Empu Seni Karawitan pertama dari ISI Denpasar pada 2012.

Selain itu, ia juga menerima penghargaan-penghargaan lain, yaitu Anugerah Seni Nasional dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (1972), Piagam Kerti Budaya (1979), Dharma Kusuma dari Gubernur Bali (1981), dan Penghargaan Ciwa Nataraja dari ISI Denpasar (1992).

Ni Nyoman Srayamurtikanti
Ia lahir di Gianyar pada 3 Oktober 1996. Pada 2018 ia menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Penciptaan Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.

Ia pernah terlibat sebagai pemusik dalam pertunjukan di Kunitachi Colleg of Music, Tokyo, Jepang (2017), dan ikut AIMS ke University of Malaya (Malaysia) selama satu semester (2016-2017).  

Ia juga pernah menjadi bagian dari delegasi Indonesia untuk ASEAN Youth Camp, Gong and Bamboo, di Sagada, Filipina (2015).

Ia membuat sejumlah komposisi musik, antara lain untuk Lomba Tari Kontemporer, yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Udayana (2017 dan 2018).

Ia mencipta pula Tabuh Kreasi Krepetan, yang ditampilkan dalam Parade Gong Kebyar Wanita pada Pesta Kesenian Bali (2018).

Ia juga membuat musik pengiring Tari Dharma Murti untuk  Parade Gong Kebyar Wanita pada Pesta Kesenian Bali 2016.

Selain mencipta komposisi, ia berpartisipasi sebagai pemusik dalam Parade Gong Kebyar Wanita pada Pesta Kesenian Bali 2012 hingga 2015.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com