YOGYAKARTA, KOMPAS.com - "Mawar nangis... Mawar nangis...," teriak sebagian orang di Desa Gamplong, Sleman, Yogyakarta, Selasa (14/8/2019).
Teriakan itu sontak membuat beberapa orang yang berada di lokasi itu terkejut.
"Itu di sana, di sana," kata seorang pria paruh baya kepada Kompas.com sambil menunjuk ke sebuah rumah papan tingkat dua.
Baca juga: Iqbaal Ramadhan Ingin Jokowi Tonton Bumi Manusia, Hanung Bramantyo Pesimistis
Ternyata, Mawar yang dimaksud adalah artis peran Mawar Eva de Jongh.
Benar saja, ia menangis terisak di depan rumah yang digunakan sebagai set rumah Annelies dalam film "Bumi Manusia".
Matanya terlihat sembab karena dibasahi air mata dan mukanya memerah.
Baca juga: Banyak Penggemar Remaja, Apa Kata Iqbaal Ramadhan Bumi Manusia Dapat Klasifikasi 17 Tahun ke Atas?
Artis peran Sha Ine Febriyanti dan Novi dari bagian kasting Falcon Pictures terlihat menenangkan Mawar.
Setelah itu, acting coach Agus Kencrot juga ikut memeluk Mawar dan Ine.
"Kamu deja vu ya," kata Agus sambil merangkul menenangkan Mawar.
Baca juga: Iqbaal Ramadhan Minta Kesakitan Fisik Saat Syuting Bumi Manusia
Berulang kali, Mawar menyeka air matanya sambil menatap rumah Annelies secara dalam.
Ia begitu emosional saat melepas rindu di area rumah Annelies.
Mawar kemudian mengenakan kacamata hitam untuk menyembunyikan matanya yang sembab karena menangis.
Baca juga: Hanung Bramantyo: Bumi Manusia adalah Puncak Karier Saya
Saat konferensi pers, Sha Ine Febriyanti menyinggung air mata Mawar yang pecah saat menyambangi rumah Annelies.
Ia mengatakan, tiap artis diwajibkan mendalami dan menggumuli karakter di film Bumi Manusia.
Sama halnya seperti ia yang harus bergumul dengan karakter Nyai Ontosoroh dan Mawar Eva de Jongh yang bergumul dengan karakter Annelies.
Baca juga: Bumi Manusia Dapat Klasifikasi 17 Tahun ke Atas, Ini Komentar Produser