Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review: Bumi Manusia, Pembuktian Iqbaal Ramadhan dan Hanung Bramantyo

Kompas.com - 15/08/2019, 13:56 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Kistyarini

Tim Redaksi

Lepas dari bayang-bayang Dilan yang penggombal, Iqbaal sebagai Minke berubah menjadi sosok yang cerdas, tegar, dan berwibawa.

Iqbaal mampu memainkan jiwa emosional Minke dengan sangat baik. Kefasihan Iqbaal berbahasa Belanda juga patut diacungi jempol.

Belum lagi penampilan luar biasa Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh.

Sutradara Hanung Bramantyo mengambil keputusan tepat memberikan karakter tersebut kepada Ine Febriyanti yang dikenal dengan kecakapan berakting.

Pembawaan Nyai Ontosoroh yang terpelajar, paham tata krama, mengerti berbagai bahasa, dan cakap dalam segala hal sekaligus berbeda dari kebanyakan nyai-nyai lainnya dilumat sempurna oleh Ine Febriyanti.

Sifat tegas dan pengasih Nyai Ontosoroh begitu kentara saat ada polemik di keluarga Herman Mellama. Apalagi ketika hadirnya Minke di keluarga mereka.

Mawar Eva de Jong sebagai Annelies adalah jagonya saat menunjukkan ekspresi. Bagaimana ekspresi Annelies saat kali pertama menyukai lelaki, jerit tangis melihat ayahnya mati, hingga dilukai harga dirinya oleh sang kakak.

Wajah polos Mawar sebagai Annelies pun mampu membuat penonton tersenyum sekaligus terenyuh dengan fakta kehidupannya.

Meski durasi film begitu panjang, yakni selama tiga jam atau tepatnya 181 menit, penonton pastinya tidak akan merasa bosan dan kecewa.

Sebagai sutradara, Hanung berhasil membawa penonton agar berpikir 'Gua enggak mau melewatkan adegan demi adegan'.

Kolaborasi Hanung bersama Salman Aristo sebagai penulis skenario begitu cermat menghadirkan konflik yang sangat kompleks.

Meski film itu merupakan adaptasi sebuah novel sastra, Salman tidak plek-plek menginterpretasikan sastra sebagai dialog.

Hasilnya? Dialog-dialognya tidak kaku dan begitu natural.

Penonton awam pun begitu mudah mencerna ceritanya meski menggunakan tiga bahasa, yakni Indonesia, Jawa, dan Belanda.

Untuk urusan sinematografi, kepiawaian Hanung sudah tidak diragukan lagi dalam menggarap filmnya bernuansa kolosal.

Baca juga: Bumi Manusia Dapat Klasifikasi 17 Tahun ke Atas, Ini Komentar Produser

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau