Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krakatau dan Segarnya Wangi Hutan

Kompas.com - 22/01/2017, 18:00 WIB

MALANG, KOMPAS.com -- "Ku lupa segarnya wangi hutan. Tak tersisa bau dedaunan yang diantar semilir angin...."

Itu penggalan lagu "Hanya Dapat Melihat" dari band Krakatau. Dan jreng, mereka berkonser di UB Forest, hutan di lereng Gunung Arjuno, Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 6 Januari lalu.

Lagu Krakatau Reunion, lewat vokal Trie Utami, bicara tentang kekhawatiran akan rusaknya lingkungan, hilangnya keindahan hutan dari kehidupan.

Lagu mengalun dalam perhelatan Artjuno Fest, pesta kesenian rakyat dalam rangka Dies Natalis Ke-54 Universitas Brawijaya, Malang.

Isi lagu sungguh bertolak belakang dengan suasana hutan di ketinggian 1.200 di atas permukaan laut itu.

Saat itu aroma segar menguar dari hutan yang ditumbuhi pinus dan mahoni. Hujan yang mengguyur perbukitan kian menambah nyaman suasana. Kabut tipis menyelimuti punggung bukit, menyejukkan suasana.

Dari hutan itu, pengunjung bisa menyaksikan panorama senja yang merambat menjadi malam.

Jelang matahari terbenam, warna kuning keemasan menghiasi langit. Warna pelan berubah memerah kala sang surya tenggelam di balik Gunung Banyak nun jauh di ufuk barat UB Forest.

Ketika malam tiba, muncul bulan menjadi penerang. Di bawah langit malam, tampak kelap-kelip lampu-lampu di Kota Batu bagaikan ribuan kunang- kunang.

Itulah panggung alam raya dari hajatan Artjuno Fest. Alam sekitar hutan itu seperti memangku panggung kecil tempat Krakatau Reunion beraksi.

Di sana, Donny Suhendra pada gitar, Pra B Dharma (bas), Gilang Ramadhan (drum), Indra Lesmana dan Dwiki Dharmawan (keyboard), serta Trie Utami (vokal) tidak hanya bermain musik, tetapi juga bicara tentang alam, tentang lingkungan hidup yang menaungi penampilan mereka.

Lagu "Hanya Dapat Melihat" dikatakan Trie Utami mengingatkan kecantikan alam, seperti terlihat di sekitar UB Forest itu, pada suatu hari nanti akan lenyap jika hutan dibiarkan rusak.

Generasi mendatang hanya akan melihat bekas keindahan itu dari gambar atau film dokumenter.

"Lagu ini ('Hanya Dapat Melihat') lahir dari kegetiran alam melihat keindahan seperti ini hancur semua," kata Trie Utami.

Pesta rakyat
Hutan seluas 544,74 hektar itu terletak di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com