Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Film Okinawa 2017: Tertawalah walau Perang Bisa Kapan Saja

Kompas.com - 30/04/2017, 22:41 WIB

"Selama riset pembuatan film, aku merasakan pergulatan petani. Aku memutuskan hal itu lebih baik digambarkan dalam bentuk yang gembira," kata Kiyoto.

Makanya ia mengajak duo komedian Okazu Club.

Keseluruhan ada sekitar 130 judul film yang ditayangkan di festival ini selama empat hari penyelenggaraan. Arena festival tersebar sebanyak 13 lokasi di seantero Pulau Okinawa.

Biasa melucu
Komedi adalah santapan sehari-hari orang Jepang. Di televisi lokal, acara lawak mendominasi jam utama, dari yang bernaskah, slapstick, sampai yang agak cabul.

"Komedi itu membawa dampak yang baik pada diri sendiri. Orang yang melihatnya pun senang, dan berdampak bagus juga buat dia kan," kata Yasuo Nagai, Direktur Yoshimoto Kogyo Company.

Dia menceritakan orang Jepang punya seni tradisi rakugo dan manzai. Keduanya adalah kesenian bertutur yang menyisipkan cerita lucu.

Rakugo dimainkan satu orang sebagai juru cerita, sementara manzai oleh dua pelakon yang saling menimpali.

Kesenian ini tumbuh subur di Osaka sejak seratusan tahun lalu. Yoshimoto sampai membuat gedung teater khusus untuk pertunjukan itu. Setiap hari sepanjang tahun ada dua pertunjukan.

"Setiap pertunjukan selalu penuh," kata Shizuko Yokote, President and Representative Director Yoshimoto.

Perusahaan ini juga membuat sekolah komedi yang serius. Tak kurang dari 6.000 talent, yang hampir semuanya komedian, telah dihasilkan.

Para talenta itu disebar ke sejumlah program televisi. Yokote mengatakan, semua program variety show di televisi Jepang pasti melibatkan artis jebolan akademi Yoshimoto.

Bukan cuma pelawak yang bisa melucu. Di pembukaan festival itu, pejabat pemerintahan dan perusahaan saling cengengesan.

Para walikota sekitar Naha bergantian berpidato, singkat-singkat saja, dan mencela tim bisbol kota masing-masing.

Paling "ajaib" mungkin pidato CEO Yoshimoto Hiroshi Osaki yang sore itu pakai jas, dan bertopi tenis yang terbuka di bagian atas itu.

Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak selama sembilan kali festival. Ia lalu terdiam cukup lama.

"Aduh, saya lupa mau omong apa.. Ah, sudahlah, begitu saja...," katanya.
Tepukan membahana. Okinawa pun tertawa meski perang mengintai dari Korea sana. (HERLAMBANG JALUARDI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 April 2017, di halaman 28 dengan judul "Tertawalah walau Perang Bisa Kapan Saja".

Baca juga: Hangout, Ketika Raditya Dika Bekerja di Luar Zona Nyaman dan Hangout Masuk Daftar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com