Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesuksesan Sebuah Film Action Tak Lepas dari Peran Penata Laga

Kompas.com - 19/08/2019, 11:05 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Andika Aditia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Peluang Koreografer Indonesia dan Pencak Silat

Pencak silat adalah salah satu kemolekan budaya Indonesia yang sudah ada sejak lama. Tak hanya sebagai medium beladiri, pencak silat juga mengandung unsur seni bernilai tinggi.

Atas pergulatan para penggiatnya, keunikan yang dimiliki pencak silat kini semakin mendunia.

Tak hanya dikenal sebagai salah satu jenis beladiri, kiprah pencak silat kini juga telah membuat banyak film tergoda untuk menampilkan pencak silat sebagai acuan koreografi yang ada pada film tersebut.

Fenomena tersebut telah memberi keuntungan kepada banyak pihak, sebut saja orang yang berprofesi sebagai koreografer, penggiat pencak silat, dan nama pencak silat itu sendiri sebagai sebuah aliran beladiri.

Meskipun tak sepenuhnya koreografi film laga Indonesia menggunakan pencak silat, tapi nyatanya kini gerakan demi gerakan pencak silat semakin ramai menghiasi film laga Tanah Air.

Cecep Arif Rahman yang merupakan aktor laga, koreografer beladiri, serta penggiat pencak silat merasa hal tersebut merupakan momentum bagi pelaku seni beladiri, termasuk pencak silat di dalamnya.

Baca juga: Proyek Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman setelah John Wick 3

“Tentu buat kami juga sebagai kebanggaan dan tantangan. Kenapa? Sebenarnya pencak silat dari dulu sudah mampu untuk diangkat seperti ini (ke dalam film). Tapi, kesempatan saat itu belum ada,” ucap Cecep.

“Nah, pada saat sekarang dengan lahirnya Iko Uwais, Yayan Ruhian, Joe Taslim juga dan kami dari (perguruan pencak silat) Panglipur,” sambungnya.

Momen emas itu juga dimanfaatkan oleh Cecep untuk mengangkat aliran pencak silat lainnya yang ada di Indonesia.

Dengan begitu, kata Cecep, pengetahuan khalayak luas akan seni beladiri asli Indonesia semakin luas pula.

“Namanya film Indonesia dan mengangkat silat itu tidak hanya satu perguruan, tapi nusantara. Kami coba angkat semua,  Kalau kita sudah punya dasar beladiri, dengan melihat pun tetap ada banyak input dan masukan agar dalam film menarik,” tuturnya.

"Walau keterbatasan, saya mencoba belajar dari berbagai aliran. Ada yang dari Sumatera, selain Jawa Barat, ada juga dari YouTube referensi juga," imbuhnya.

Baca juga: Jefri Nicol Girang Bisa Satu Adegan dengan Yayan Ruhian di Hit & Run

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau