BEKASI, KOMPAS.com -- Andi Fadly Arifuddin atau Fadly mengatakan bahwa sebaiknya orang lain yang mengerjakannya, bukan dirinya, jika cerita perjalanan band PADI hendak ditulis menjadi buku.
"Jangan saya. Kalau bicara biografi tentang PADI, lebih baik orang lain yang menulis," ujar vokalis PADI ini di antara kegiatannya di Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.
Baca juga: Fadly Yakin Rekan-rekannya Juga Rindu PADI
Fadly juga mengatakan bahwa yang menarik untuk ditulis adalah mengenai para personel PADI menjaga keutuhan grup tersebut, bukan tentang mereka bermusik.
"Sisi yang menarik adalah bagaimana kami berlima menjaga band ini, karena kami lahir dari persahabatan, bagaimana kami menerima kekurangan satu sama lain, tidak memaksakan kehendak," ujar Fadly lagi.
"Membuat band mudah, yang tidak mudah itu menjadikan besar dan menjaga kebesaran band itu. Itu enggak mudah. Apalagi ada beberapa kepala dan mimpi," lanjutnya.
Baca juga: Yoyo PADI: Bukan Andalan, Lagu Sobat Bersejarah bagi Kami
Kepentingan bersama berada di atas kepentingan pribadi bagi mereka, meski Fadly, Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bas), dan Yoyo (drum) tidak sedang berkarya bersama.
Untuk kembali bermusik bersama, kata Fadly lagi, butuh waktu untuk saling memahami.
"Mendahulukan kepentingan PADI adalah hal yang mendasar. Tidak ada band yang besar karena ego. Butuh waktu," ucapnya.
Baca juga: PADI Tidak Pernah Mati
"PADI itu seperti gelombang. Kita tidak bisa temukan solusi terbaik, solusi kami adalah vakum. Yang menarik, kami tidak membubarkan band ini. Mungkin sisi itu yang bisa (ditulis)," ucapnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.