Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film yang Mengetuk Setiap Saat

Kompas.com - 04/06/2017, 21:30 WIB

Namun, tindakan yang dibilang terukur itu mungkin satu-satunya cara untuk mendapat perhatian tentang bahaya epidemi HIV/AIDS yang kurang disadari rezim Mitterand saat itu.

Mereka pun melanjutkan aksi serupa, bahkan lebih gila, yakni melumuri dinding kantor farmasi dengan darah palsu. Perusahaan itu dianggap lamban dan menutupi perkembangan penelitian vaksin untuk penderita HIV/AIDS.

Darah palsu memang menyeramkan, bahkan bagi pegiat HIV/AIDS. Namun, kengerian terhadap darah terkikis saat cara membuat cairan merah di bak mandi itu didiskusikan.

Hei, itu bukan darah, itu cairan merah. Setiap orang di Paris bisa membuat darah palsu, bahkan membuat Sungai Seine memerah laksana tangisan luka sang alam.

Strategi darah palsu itu membawa ACT UP ke meja konferensi menghadapi para politikus dan peneliti medis untuk segera mengatasi dan mencegah epidemi HIV/AIDS.

Di antara para pegiat, ada Sean (Nahuel Perez Biscayart) yang positif HIV, kurus, senang duduk di belakang saat rapat, berbicara, dan menantang seolah membela hal-hal yang sepertinya keliru, tetapi terdepan dalam aksi.

Ada juga Nathan (Arnaud Valois) yang negatif HIV, tetapi lebih tenang, amat tertarik kepada Sean, dan akhirnya berhubungan.

Ada juga Thibault (Antoine Reinartz) yang memiliki otoritas dalam kelompok dan kerap menimbulkan dinamika sekaligus ketegangan.

Juga ada Sophie (Adele Haenel) yang kerap jengkel, tetapi menjadi penyeimbang dalam dinamika ACT UP.

Film ini memang kemudian menjadi narasi terkait para pegiat tadi, terutama Sean dan Nathan.

Secara umum, Campillo menampilkan film yang apik dan enak dilihat. Bahkan, untuk adegan hubungan gay, Sean dan Nathan cukup elegan.

Film ini mendapat perhatian hangat dari yang salah satu diperbincangkan, termasuk kalangan sineas Indonesia.

"Mas juga lihat film itu? Kuat dan menyentuh," kata produser Mira Lesmana kepada Kompas dalam suatu perbincangan dengan sesama sineas di suatu kafe di Cannes.

"Rasanya isu HIV/AIDS cukup lama tidak diangkat dan film itu menyadarkan publik tentang masalah yang mungkin sedang dilupakan," ujar sutradara Riri Riza menambahkan.

Dalam suatu wawancara, sutradara Mouly Surya mengatakan, karya Campillo itu menjadi salah satu film yang banyak diperbincangkan di kalangan sineas di Cannes.

Baca juga: Mouly Surya Menembus Cannes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com