Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyanyikan Lagi Kantata Takwa

Kompas.com - 06/01/2017, 17:29 WIB

Obrolan antara Setiawan, Yockie, Rendra, dan Roesli inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Kantata Takwa. Meski Roesli kemudian undur diri karena ia tinggal di kota yang berbeda, tak butuh waktu lama untuk melengkapi formasi kelompok tersebut.

Setiawan segera mengajak dua musisi yang telah berkolaborasi dengannya di kelompok Swami, yang melahirkan lagu-lagu ikonik "Bento" dan "Bongkar"; Sawung Jabo, punggawa Bengkel Teater asal Surabaya, dan Iwan Fals.

Dalam pertemuan mereka, Kantata tak hanya mematangkan materi musik yang akan mereka rekam. Kelompok tersebut terbentuk dengan kesadaran politik yang tinggi.

"Kita bicara apa saja di sana," kenang Yockie.

"Bicara mengenai hak, mengenai masalah ekonomi, mengenai masalah hukum, mengenai masalah aturan. Semuanya bebas di sana. Kantata itu seperti kawah Candradimuka. Semuanya digodok di sana, semua dibentur-benturkan."

Sementara, di dalam studio, Yockie bersama Jabo dan Iwan sibuk menciptakan fragmen lagu untuk mereka rekam.

"Pembuatan materi itu bukan materi utuh atau lagu yang selesai," terang Yockie.

"Hanya potongan. Misalnya ada potongan beat, potongan melodi, progresi note, progresi chord, yang kemudian kita rekam," saat perhatian Sawung Jabo dan Iwan Fals tersita oleh proses rekaman album Swami I, Yockie mendekam sendirian di studio dan merangkai potongan-potongan tersebut menjadi serangkaian lagu yang utuh.

Fragmen yang dirapikan oleh Yockie itu kemudian direkam dengan bantuan musisi profesional seperti Raidy Noor, Embong Rahardjo, hingga Donny Fattah. Ketika para anggota Kantata Takwa kembali ke studio, mereka sigap merespons komposisi yang telah disiapkan.

Selagi Iwan Fals dan Sawung Jabo mengisi vokal, Rendra sibuk menulis syair untuk lagu-lagu tersebut.

Hasilnya adalah Kantata Takwa, yang dirilis pada tahun 1990. Musik yang tersaji dalam album tersebut melangkah jauh melampaui balada akustik khas Iwan Fals, atau musik rock cadas yang dimainkan Yockie bersama God Bless.

Pada "Balada Pengangguran", petikan gitar akustik dari Raidy Noor disela oleh sahut-sahutan vokal dari Iwan Fals dan Sawung Jabo, "Akan merampok takut penjara, menyanyi tidak bisa,” nyanyi Iwan Fals disambut teriakan Jabo. "Bunuh diri ku takut neraka, menangis tidak bisa!"

Namun, momen terbaik di album ini tentu adalah "Paman Doblang", yang diangkat dari salah satu syair W.S Rendra. “Kesadaran adalah matahari,” nyanyi koor dari Bengkel Teater di tengah narasi dari Sawung Jabo, dentum kencang drum, dan denting keyboard. “Kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata!”

 

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com