Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sigek Cokelak Karya Sutradara Indonesia Masuk Festival Internasional

Kompas.com - 18/03/2018, 19:29 WIB
Ati Kamil

Editor

Seorang penonton mengatakan kepada Ashram bahwa filmnya merupakan film terbaik di festival tersebut.

Penonton yang lain mengatakan bahwa film ini telah membuatnya berpikir tentang konsekuensi dari setiap langkah yang sudah atau belum ia ambil, yang mungkin tidak terlihat di dekatnya, tetapi terjadi di belahan dunia lain, yang juga mempengaruhi kehidupan orang dan lingkungan.

Lewat film ini Ashram memang ingin membuka mata orang-orang untuk melihat apa yang terjadi di "bawah" sana, sebagai contoh ketika tengah menikmati sebatang cokelat.

"Kayak dari cokelat sendiri itu, kalau dibuka, dilihat belakangnya ada palm oil (minyak kelapa sawit) kan? Nah, dari pekerja-pekerja yang memberi palm oil itu ke si perusahaan itu, gimana nih? How they work?" tuturnya.

"Jadi, pesannya ya untuk lebih menyadarkan atau melihat dari lensa yang lebih besar lagi untuk si sawit itu," tambahnya.

Menembus kancah perfilman internasional
Ashram Shahrivar, sebagai pendatang dari Indonesia yang mendapat kesempatan untuk menimba ilmu perfilman di AS, berhasil menembus kancah perfilman internasional dan itu bagai kerja keras dan jerih payah yang terbayar.

"Saya selalu percaya dengan diri saya, walaupun masih belum tahu apakah saya akan berkarier di AS atau di Indonesia, jadi saya jalani saja. Saya merasa bahagia dan bersyukur, kepada keluarga dan Tuhan,” tuturnya pula.

Bagi mereka yang ingin mendaftarkan film karya mereka ke festival atau ingin berkarier dalam industri perfilman AS, Ashram memberi saran berdasarkan pengalamannya.

"Jadi, memang harus beda dari yang lain. Itu paling penting. Dan, punya cerita yang otentik dan original gitu ya," ujarnya.

Ashram juga berpesan untuk menjalankan apa yang disukai dan jangan menyerah.

"Untuk submit ke festival-festival manapun enggak usah takut, enggak usah feeling, 'Ah, kayaknya bakalan enggak diterima nih sama festival ini.' Siapa tahu keterima kan?" tuturya.

"If you believe in your film and believe in yourself, pasti ada jalannya. Jadi, don't be afraid. Ada film festival, di seluruh dunia itu ada banyak banget. Di Amerika sendiri sudah ada ribuan. Apalagi di Indonesia. Belum di Eropa, di Asia, China, masih banyak, dan mereka welcome sama film-film yang baru," tambahnya menutup wawancara dengan VOA Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com